Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Tak Akui Anaknya, Rektor IPDN: Mungkin Orang Main-main

Kompas.com - 07/06/2013, 23:30 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, I Nyoman Sumaryadi mengungkapkan, hingga saat ini dia tidak akan menuntut orang yang mengunggah perihal tudingan terhadap dirinya, baik di YouTube maupun di sebuah akun Facebook (FB).

Dia merasa tidak pada kapasitas itu karena apa yang ditayangkan, baik di akun FB maupun di situs video YouTube tersebut, belum tentu benar atau tidaknya.

"Orang main-main, salah sasaran, bisa saja. Saya pada posisi yang penting diri saya benar dan saya tidak punya masalah dengan siapa pun," katanya saat ditemui di ruang kerjanya di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Rabu (5/6/2013).

Kalaupun ada orang yang mempermasalahkan, kemudian mereka menulis di YouTube dan media sosial lainnya secara berlebihan, lanjut Nyoman, baru dirinya akan bereaksi.

Namun sampai kemarin, ia masih berpikir positif dan menganggap orang yang mengunggah adalah orang yang iseng, mencari popularitas, mendiskreditkan, atau salah sasaran. Sekali lagi, Nyoman mengatakan, belum mau bereaksi. "Jadi, yang jelas. Itu tidak benar," ujarnya.

Lebih jauh, pejabat eselon I di Kementerian Dalam Negeri ini mengatakan, kalau yang bersangkutan memiliki bukti-bukti, seharusnya tidak dengan cara mengunggah di YouTube maupun membuat sebuah akun FB.

Orang tersebut tinggal datang kepadanya dengan membawa bukti-bukti yang dimaksud. Seperti halnya, bukti menikah atau hal lainnya. Sebaliknya, kalau tidak memiliki bukti lalu memunculkannya di media sosial, sebagai seorang akademisi, Nyoman menganggap orang yang mengunggah di Youtube dan akun FB, salah sasaran.

"Yang kedua, orang mendiskreditkan orang. Yang ketiga, mungkin main-main. Itu mungkin yang bisa saya jawab," kata Nyoman. (dicky fadiar djuhud)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com