Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung, Seorang Pendaki Meninggal di Semeru

Kompas.com - 07/06/2013, 17:13 WIB

 LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang pendaki yang bernama Bakuh Subagio (56) asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia saat mendaki Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.

"Pendaki sempat dibawa ke Rumah Sakit Sumber Sentosa di Tumpang-Malang, namun nyawanya tidak tertolong, dan hasil diagnosa dokter menyatakan korban meninggal karena serangan jantung," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi dari Lumajang, Jumat (7/6/2013).    

Menurut dia, Bakuh bersama rombongan pendaki asal Gresik sebanyak 32 orang, meminta izin melakukan pendakian dengan melapor ke petugas Pos Ranu Pani pada Kamis (6/6) pukul 10.00 WIB, namun korban tiba-tiba merasakan kesakitan saat tiba di Pos 1 jalur pendakian Semeru.

"Sebagian besar rombongan mereka sudah berjalan lebih dulu menuju Pos 2 jalur pendakian Semeru dan korban hanya ditemani enam orang saat tiba di Pos 1, sehingga korban langsung dievakuasi menuju Pos Ranu Pani sekitar pukul 15.00 WIB," paparnya.

Korban Bakuh langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat yang berada di kawasan Tumpang-Malang, namun korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS setempat akibat serangan jantung.

"Korban tidak berterus terang dan menyampaikan kepada petugas TNBTS di Pos Ranu Pani kalau memiliki riwayat penyakit jantung, karena pendakian ke Semeru harus memiliki fisik yang prima," tuturnya.

Ia menjelaskan semua pendaki yang ingin naik ke gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu, harus melampirkan surat keterangan sehat karena jalur pendakian Semeru membutuhkan kesiapan fisik dan mental.

"Dalam satu kali perjalanan saja mencapai 17,5 kilometer dengan kondisi jalur yang berbukit-bukit dan memiliki kemiringan yang curam, sehingga dibutuhkan kondisi fisik yang benar-benar prima dan perbekalan yang cukup," ujarnya.

Ia mengimbau para pendaki tidak memaksakan diri untuk melakukan pendakian di gunung yang berada di perbatasan Lumajang-Malang itu, apabila kondisi fisiknya tidak kuat dan memiliki penyakit tertentu yang bisa kambuh sewaktu-waktu.

"Saya imbau para pendaki pemula juga tidak meremehkan perbekalan yang dibawa selama pendakian karena perbekalan yang cukup merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang fisik yang prima selama perjalanan," ucapnya, berharap.    

TNBTS merekomendasikan pendakian hingga Pos Kalimati, dan melarang pendaki naik hingga puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya bagi keselamatan para pendaki.

Hal tersebut berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) seiring dengan status Gunung Semeru masih Waspada (Level II), sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari Mahameru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com