Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Tak Gubris Penebangan Hutan, Warga Samosir Demo

Kompas.com - 06/06/2013, 19:19 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

SAMOSIR,KOMPAS.com - Penebangan hutan alam Tele seluas 800 hektar oleh PT Gorga Duma Sari (GDS) di areal penggunaan lain (APL) Hariara Pintu, diprotes berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Apalagi, Bupati Samosir, Mangindar Simbolon tetap bergeming dan membiarkan penebangan hutan alam Tele oleh PT GDS. Kondisi ini membuat warga resah dan akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (10/6/2013).

"Kita akan menggelar aksi damai dengan jumlah lebih besar untuk meminta bupati mencabut ijin pemanfaatan kayu (IPK) yang kami nilai prematur," kata Sekretaris Forum Peduli Samosir Nauli (Pesona) Fernando Sitanggang, seusai menyerahkan surat ijin keramaian ke Polres Samosir, Kamis (6/6/2013).

Fernando mengatakan, aksi ini mendapat dukungan dari kalangan gereja dan elemen lain seperti PSE Caritas Keuskupan Medan, JPIC Kapusin Medan, HKBP Distrik VII Samosir, Yayasan Raja Lintong Situmorang, para perantau asal Kabupaten Samosir, KSPPM, STKS, Komunitas Samosir Green, GAMKI Samosir, JPIC Kapusin Medan, Pers Peduli Lingkungan, Komunikasi Bersama Putra Putri Samosir (KBS), hingga Komunitas Samosir Cerdas (KSC).

Ketua Forum Pesona, Rohani Manalu menambahkan, aksi akan berlangsung selama dua hari sampai Bupati Samosir Mangindar Simbolon mencabut segala izin operasional PT GDS di hutan Tele.

"Karena penebangan itu merusak lingkungan alam Tele dan akan menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat secara langsung. Apabila Bupati Mangindar tidak mencabut izin PT GDS, kami akan menginap di kantor bupati. Selanjutnya akan turun ke areal operasi PT GDS untuk melakukan upaya penghentian langsung," ujar Rohani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com