Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Punya Uang, Tetap Sulit Dapat Jengkol di Kediri

Kompas.com - 05/06/2013, 16:28 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Harga jengkol tak hanya melonjak tajam. Menemukan jengkol di pasar pun bukan perkara mudah sekalipun Anda memiliki uang. Makanan yang dikenal dengan cita rasanya yang khas ini sangat sulit didapati di Kota Kediri.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di dua pasar tradisional, Rabu (5/6/2013), komoditas dengan nama latin Archidendron pauciflorum itu benar-benar langka.

Pengamatan pertama dilakukan di Pasar Sentral Setono Bethek. Pada pasar terbesar kedua di Kota Kediri ini, beberapa penjual yang biasanya menyediakan jengkol pun saat ini sudah tidak berjualan lagi. Mereka mengaku sudah tidak mendapat pasokan sejak dua bulan lalu.

"Walah, sekarang sudah gak ada stok, Mas," kata Srini, salah satu penjual jengkol.

Eni Purwati, pedagang lain di pasar yang sama, mengatakan, sekitar dua minggu yang lalu ada pemasok yang menawarkan jengkol kepadanya. Namun, harganya sudah relatif mahal, mencapai Rp 30.000 per kilogramnya. Harga semahal itu pun hanya untuk jengkol dengan kondisi yang tidak begitu bagus.

Pembeliannya juga harus dilakukan dengan cara borongan, tidak boleh memilih untuk mendapat kualitas yang bagus. Akibatnya, Eni mengurungkan niatnya membeli kulakan. Dia khawatir pelanggannya tidak kuat membeli makanan ini. Sebab, menurutnya, harga jengkol pada situasi normal dengan kualitas yang cukup bagus hanya sekitar Rp 15.000 per kilogram.

"Kalau harga segitu kan ya pelanggan lebih memilih beli daging ayam. Lagian, Jengkol di sini peminatnya juga tidak banyak, hanya beberapa warung makan tertentu saja," imbuhnya.

Pengamatan juga dilakukan di Pasar Grosir Nronggo, pasar yang menjadi pusat perdagangan sayur mayur dan buah-buahan di Kota Kediri. Harga segala komoditas barang di pasar tersebut menjadi patokan bagi pasar di Kota Kediri maupun daerah sekitarnya. Hal ini karena sayur-mayur itu berasal dari para petani langsung. Di pasar itu pun jengkol langka.

Penelusuran di beberapa kios penjaja jengkol, mereka saat ini mengalami kekosongan stok. Bahkan, para pedagang mengaku sudah lima bulan ini tidak ada pasokan dari petani. "Kosong, Mas. Sudah lima bulan ini," kata Slamet Suyono, pedagang jengkol yang kini beralih menjajakan sayur jenis lain.

Tidak adanya pasokan terjadi karena sedang tidak musim jengkol. Puncak musim jengkol menurutnya terjadi pada sekitar bulan Agustus, dan pusat jengkol di Kediri berasal dari wilayah Besuki, Mojo, serta didatangkan dari wilayah luar kota seperti Tulungagung, Trenggalek, ataupun Malang. "Paling-paling pas Lebaran nanti juga sudah mulai ada yang panen, meski belum melimpah," imbuh Suyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com