Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP NTB: Faris Menderita Hidrosefalus Bawaan

Kompas.com - 05/06/2013, 16:10 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Perwaklian direksi RSUP Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (5/6/2013) siang, memenuhi panggilan Ombudsman NTB untuk mengklarifikasi pengaduan Murdah (45), orangtua dari Faris (11), penderita hidrosefalus, yang melaporkan pelayanan RSUP NTB mengecewakan.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUP NTB dr Lalu Ahmadi kepada komisioner Ombudsman perwakilan NTB menyatakan bahwa apa yang dilakukan tim medis RSUP NTB dalam menangani Faris sudah sesuai prosedur. Ahmadi membenarkan bahwa Faris memang disarankan untuk dibawa pulang karena penyakit hidrosefalus yang diidapnya adalah bawaan lahir.

"Pasien tersebut (Faris) diketahui mengidap hidrosefalus genetik atau bawaan lahir, jadi memang tidak bisa disembuhkan. Yang mungkin dilakukan bagaimana merawat dan mengontrol kesehatannya. Jadi untuk pulih sudah tidak mungkin," kata Ahmadi.

Menurut Ahmadi, untuk pasien seperti Faris yang bisa dilakukan adalah merawatnya secara rutin di poli tumbuh kembang anak. Sebab, penyakit yang dideritanya seperti penyakit down syndrome atau idiot yang sulit untuk disembuhkan.

Menanggapi klarifikasi pihak RSUP NTB, Kepala Perwakilan Ombudsman NTB Adhar Hakim menyatakan bisa memaklumi penjelasan pihak RSUP NTB secara medis, tetapi dalam kasus ini Ombudsman menekankan sorotan pada pelayanan publik. Untuk itu, Ombudsman NTB tetap meminta agar dr Bambang yang dilaporkan keluarga pasien untuk memberikan penjelasan kepada Ombudsman.

"Kami berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran untuk perbaikan pelayanan publik ke depan. Jadi, kami tetap meminta agar dokter Bambang bisa hadir dalam waktu dekat untuk memberikan penjelasan," kata Adhar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Murdah, orangtua dari Faris, pasien hidrosefalus, melapor ke Ombudsman NTB tentang perlakuan dr Bambang yang merawat anaknya. Murdah mengaku kecewa karena anaknya yang sempat mengalami demam tinggi tak sempat mendapat perawatan medis ketika dirawat di RSUP NTB, Senin (3/6/2013), dan langsung disarankan pulang keesokan harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com