Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Mesuji Terserang Kanker Akibat Pestisida

Kompas.com - 03/06/2013, 21:25 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung mencatat temuan kasus penyakit kanker di sejumlah petani dan buruh perkebunan di Kabupaten Mesuji.

"Hasil rekaman catatan medis rumah sakit keliling Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, yang dioperasikan di Daerah Otonomi Baru (DOB) Mesuji dan Tulang Bawang Barat. Ditemukan minimal 10 kasus kanker ringan dan ganas di sejumlah desa kabupaten tersebut," kata Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendrastuti, di Bandarlampung, Senin (3/6/2013).   

Ia mengatakan bahwa secara medis dugaan sementara penyebab kanker yang terjadi dikalangan petani dan buruh perkebunan tersebut disebabkan oleh sengatan sinar matahari yang berlebih dan penggunaan obat-obatan pertanian seperti pestisida.

"Beberapa petani di sana, mengalami kanker di sekitar telinga dan leher. Ini berbahaya, jika kanker tersebut menyebar ke otak. Akan menyebabkan lumpuhnya gangguan syaraf," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini Dinkes telah melakukan upaya untuk menangani beberapa kasus kanker tersebut termasuk melakukan operasi di tempat. Namun demikian, menurut dia, kendala yang dihadapi yakni keterbatasan dokter piket, yang harus disesuaikan dengan penyakit yang umum beredar di suatu desa itu.

"Sebelum mobil rumah sakit keliling melakukan kunjungan, sebelumnya dilakukan pengecekan penyakit di masyarakat. Kita tidak bisa menerjunkan tim keseluruhan, karena keterbatasan dokter piket yang ada," jelasnya.

Kesulitan lainnya yakni memberikan penjelasan kepada pasien yang umumnya adalah petani akan penyakit kanker yang dideritanya.

"Lebih sulit memberikan penjelasan kepada mereka. Harus lebih hati-hati, sebab salah memberikan pemahaman akan berdampak pada semakin memburuknya penyakit si pasien," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com