Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus USI Ricuh, Dua Kelompok Mahasiswa Bentrok

Kompas.com - 03/06/2013, 12:00 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com — Kampus Universitas Simalungun (USI) Pematang Siantar, Sumatera Utara, ricuh, Senin (3/6/2013). Kericuhan terjadi akibat adanya upaya paksa dari salah satu kelompok yang berupaya menduduki kantor rektorat USI. Kelompok ini mengklaim sebagai pengelola USI.

"Mereka berupaya memaksa masuk ke kantor rektorat. Sementara aparat keamanan kampus melarang masuk. Saat mencoba masuk, kelompok ini membawa sejumlah mahasiswa. Di sisi lain ada mahasiswa lain juga menolak mahasiswa ini masuk. Terjadilah saling dorong di depan kantor rektorat," kata Agus Butar-butar, salah seorang mahasiswa USI yang menyaksikan kericuhan.

Saat ini, puluhan mahasiswa masih berada di lokasi kejadian. Mereka duduk-duduk di depan kantor rektorat sambil membakar ban. Suasana masih mencekam karena dua kubu yang tadi sempat saling dorong masih berada di sekitar kampus. Sementara sejumlah aparat Kepolisian Resor Pematang Siantar tampak berjaga-jaga baik di dalam kampus maupun di luar pagar kampus.

Kepala Kepolisian Resor Pematang Siantar AKBP Alberd Sianipar bahkan ikut memimpin sejumlah anak buahnya di luar pagar kampus. "Kita masih akan berjaga-jaga di kampus, mengantisipasi ricuh berulang," kata Agus.

Agus juga menjelaskan, kericuhan di kampus USI buntut dari perseteruan pembina, antara pihak Zulkarnaen Damanik dan Valentino Girsang. Kubu Zulkarnaen, kata Agus, sedang berupaya menduduki kantor rektorat, dengan alasan pihaknya secara hukum berwenang mengelola USI.

Semetara Valentino yang sekarang sebagai Ketua Pembina Yayasan USI dan Hisarma Saragih sebagai rektorat dinilai tidak lagi memiliki kewenangan hukum mengelola USI. "Kami sebagai mahasiswa tidak memihak siapa pun. Kami akan terus memantau kericuhan ini," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com