Balikpapan, Kompas
”Fokus kami adalah Jembatan Pulau Balang yang pembangunannya ditargetkan selesai tahun 2016 dengan skema multiyears. Jika Kabupaten Penajam berniat membangun jembatan lain silakan saja, tetapi tidak dibiayai ABPD,” ujar Awang Faroek Ishak, Gubernur Kaltim, Minggu (2/6), di Balikpapan.
Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Jembatan ini terbagi dua, yakni bentang pendek (dari Penajam ke Pulau Balang) sepanjang 470 meter dan bentang panjang (Pulau Balang ke Balikpapan) sepanjang 804 meter.
Pada Kamis lalu dilakukan groundbreaking pembangunan bentang panjang jembatan itu, yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sekitar Rp 1,6 triliun. Bentang pendek yang pengerjaannya sudah mencapai 80 persen dibiayai dengan APBD Kaltim senilai Rp 425 miliar.
Jembatan yang melintasi Teluk Balikpapan itu bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk memperlancar jalan trans-Kalimantan lintas selatan, yakni Kaltim ke Kalimantan Selatan, serta memudahkan akses warga Penajam ke Balikpapan.
Selama ini, akses darat dari Penajam ke Balikpapan hanya satu, yakni dari Petung ke Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara), sejauh sekitar 100 kilometer yang jalannya buruk.
Abdul Zaman, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam, menuturkan, jauhnya jarak tempuh bagi warga Penajam ke Balikpapan tetap belum terselesaikan dengan Jembatan Pulau Balang itu.