Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Kretek: Hari Anti Tembakau Titipan Asing

Kompas.com - 31/05/2013, 17:35 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan massa dari Komunitas Kretek Surabaya menggelar aksi simpatik menolak hari antitembakau sedunia yang diperingati setiap 31 Mei di depan gedung negara Grahadi, Kamis (31/5/2013).

Mereka menganggap, peringatan yang ditetapkan World Health Organization (WHO) itu sarat dengan kepentingan asing. Dalam aksinya, mereka menggelar teaterikal yang mengisahkan tentang bagaimana kehidupan petani tembakau yang masih memprihatinkan.

Para pengusaha asing dengan mudahnya mengakuisisi serta mengendalikan bisnis tembakau. Peserta aksi juga membentangkan spanduk dan poster berisi penolakan terhadap hari antitembakau, dan ucapan terima kasih kepada tembakau.

Korlap aksi, Erda Awwalu Rahman menjelaskan, selain menolak peringatan hari antitembakau, pihaknya juga menolak Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 sebagai regulasi pengendalian tembakau.

"Yang kami butuhkan, adanya regulasi pertembakauan yang melindungi industri tembakau atau kretek nasional, bukan malah menguntungkan pihak asing," jelasnya.

Menurut Erda, kretek yang saat ini merupakan produk khas Indonesia sedang terancam keberadaannya. "Ada sekitar 3,6 juta petani dan buruh tani tembakau dan cengkeh tengah terancam kehidupannya, akibat regulasi yang tidak memihak kepada mereka," kata Erda.

Tidak hanya itu, kata Dian, ada 6,1 juta pekerja pabrik rokok, serta 30,5 juta orang yang terlibat dari hulu ke hilir dalam industri ini juga terancam kehidupannya, padahal sumbangan cukai pada 2012 mencapai Rp 84 triliun, yang berarti jauh lebih besar dari sumbangan sektor lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com