Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Kasus Cebongan Nyaman dengan "Teleconference"

Kompas.com - 31/05/2013, 16:40 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Lapas Klas IIB Cebongan, Sleman, yang baru saja purna tugas, Sukamto Harto, mengatakan, para saksi dalam kasus penyerangan lapas klas IIB Cebongan, Sleman, 23 Maret 2013 lalu, lebih nyaman bersaksi melalui cara teleconference.

"Para saksi memang meminta tidak perlu hadir ke pengadilan kalau kesaksian mereka bisa melalui teleconference," kata Sukamto, Jumat (31/5/2013).

Meski demikian, Sukamto mengaku sudah menyampaikan kepada para saksi agar mau memberikan kesaksian secara langsung. Dia meyakinkan para saksi bahwa kini tak ada lagi hal yang perlu dicemaskan.

Sukamto menegaskan, meski sudah pensiun, dia pun siap jika dipanggil menjadi saksi kasus ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta, Rusdianto, mengungkapkan, usulan menggunakan teknologi teleconference dalam persidangan muncul karena pertimbangan psikologis para saksi, dan aspek keamanannya. "Kami lebih tahu kondisi psikologis saksi. Mereka akan Lebih nyaman dan leluasa jika kesaksian melalui teleconference," kata Rusdianto.

Rusdianto menambahkan, meskipun sudah ada jaminan keamanan dari tentara maupun polisi, kondisi psikologi mereka juga masih tetap jadi perhatian. Rusdianto bersama LPSK terus melakukan pendekatan secara personal terhadap para saksi. Sebab, menurut Rusdianto, 31 tahanan dan 11 pegawai LP secara langsung mengalami saat penyerangan dan sebagian besar melihat peristiwa penembakan empat tahanan titipan Polda DIY. Kejadian itu diyakini mengguncang aspek psikologis para saksi.

"LPSK bekerja sama dengan perguruan tinggi dan rumah sakit pun masih terus berusaha mengembalikan psikologis para saksi. Semoga hasilnya maksimal sehingga tidak mengalami hambatan saat memberikan kesaksian," ujar Rusdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com