Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Rebut Radio Kampus, Mahasiswa Segel Kantor STAIN

Kompas.com - 30/05/2013, 15:16 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung pimpinan STAIN, Kamis (30/05/2013). Mereka menuntut kepada Ketua STAIN Pamekasan agar radio komunitas kampus yang dikelola oleh dosen diserahkan kepada mahasiswa.

Pasalnya, pengelolaan radio selama dipegang dosen ada beberapa kejanggalan, terutama soal transparansi keuangan dan rekrutmen tenaga pengelola di dalamnya. Aksi itu dilakukan dengan membakar ban bekas di depan kantor pimpinan STAIN. Aksi tersebut membuat aktivitas di gedung berlantai dua itu lumpuh. Sebab, kepulan asap hitam masuk ke ruangan melalui celah-celah jendela.

Musfiqul Khair, koordinator aksi, mengatakan, dua mahasiswa yang sudah tidak layak mengelola radio segera dikeluarkan. Sebab, prosedur rekrutmen mahasiswa tidak boleh lebih dari semester IV. Selain itu, mahasiswa juga menuntut pimpinan STAIN Pamekasan untuk mengembalikan pengelolaan radio kepada mahasiswa.

"Mahasiswa hanya disuruh siaran dan tidak ikut mengelola menajemen di dalamnya. Kembalikan radio ke mahasiswa karena yang mendirikan dulu adalah mahasiswa, tapi kemudian diambil alih pimpinan STAIN," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman menyatakan siap untuk menyerahkan pengelolaan radio kepada mahasiswa, tetapi apakah mahasiswa bisa mempertanggungjawabkannya kepada negara karena fasilitas yang dipakai adalah milik negara. Pimpinan STAIN Pamekasan hanya sebatas kontrol selama ini. Mahasiswa, menurut Taufiqurrahman, tinggal berkoordinasi yang baik dengan pimpinan pengelola radio agar bisa berjalan dengan baik.

Justru Taufiq menyayangkan dan heran ketika melihat mahasiswa sangat antusias untuk mengeluarkan kru radio karena sudah semester 6. Sementara radio merupakan sarana untuk mengakomodasi aktualisasi mahasiswa.

"Kami mau memberikan ruang yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa, tapi saya heran temannya sendiri yang sudah berkreasi disuruh dihentikan," tandasnya.

Penjelasan Taufiq nampaknya masih belum memuaskan mahasiswa karena tidak ada ketegasan waktu penyerahan radio kepada mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi marah dan seketika masuk ke ruang pimpinan STAIN Pamekasan. Mereka kemudian menyegel ruangan Taufiqurrahman. Aksi tersebut hanya menjadi tontonan staf dan karyawan STAIN Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com