Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Singa Geweh Jebol, Warga Diungsikan

Kompas.com - 27/05/2013, 03:12 WIB

Kutai Timur, Kompas - Tanggul beton yang retak di pinggir Sungai Sangatta, Desa Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, semakin melebar. Akibatnya, sebagian warga diungsikan. Sebab, dikhawatirkan, tanggul tersebut jebol pada bagian lain meskipun tidak ada hujan.

”Untungnya selama tiga hari terakhir, hujan tidak turun sehingga air tidak deras. Meski demikian, retakan semakin melebar. Karena itu, status kami naikkan jadi Siaga satu,” ujar Syafranuddin, Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Timur, Minggu (26/5).

Tanggul beton sepanjang 570 meter yang melindungi desa dari luapan Sungai Sangatta itu berada di Dusun Panti. Tanggul diketahui mulai retak sejak Kamis (23/5) tengah malam lalu. Pada Minggu siang, keretakan mencapai 50 meter dengan lebar 25 meter. Tanggul yang tingginya sekitar 12 meter itu jebol di bagian bawah meskipun bagian atas masih utuh.

Air akhirnya menggerus dari dasar tanggul dan menyebabkan tanah longsor yang membuat retak tembok empat rumah warga di bantaran sungai. Hingga Minggu siang tercatat 27 jiwa dari empat keluarga diungsikan. Sejauh ini belum ada laporan korban meninggal atau luka-luka. Namun, Balai Pertemuan Umum Desa Singa Geweh telah disiapkan sebagai pengungsian warga.

”Sekarang, air Sungai Sangatta sedang naik. Ada kemungkinan saat surut, tanah yang ada ikut terbawa lagi. Oleh karena itu, kami meminta warga yang belum bersedia dievakuasi agar waspada. Sebab, begitu hujan deras, air akan meluncur ke permukiman,” ujar Syafranuddin.

Kepala Desa Singa Geweh Suharyanto mengatakan, hantaman air sungai dapat semakin memperparah kondisi tanggul. ”Tanah di bantaran sungai sepertinya labil. Namun, mungkin juga tanggul ini kurang kuat. Sebab, jika menilik umurnya, seharusnya tanggul belum retak,” ujarnya.

Menurut Suharyanto, empat dusun di Desa Singa Geweh memang langganan banjir akibat Sungai Sangatta meluap. Namun, banjir hanya terjadi sesekali. Tidak setiap kali hujan deras, sungai meluap. Beberapa tahun terakhir ini, banjir selalu terjadi setiap hujan deras.

”Pendangkalan sungai juga semakin parah. Dulu, muara sungai masih bisa dilintasi kapal tanker, tetapi sekarang tidak bisa lagi,” kata Suharyanto. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com