Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Freeport Akan Dilibatkan dalam Audit Fasilitas Tambang

Kompas.com - 24/05/2013, 02:54 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Setelah 38 korban runtuhnya terowongan di tambang bawah tanah Big Gossan milik PT Freeport Indonesia terevakuasi, audit internal terhadap semua fasilitas tambang digelar perusahaan ini. Aksi blokade jalan tambang oleh pekerja juga berakhir, dan para pekerja dilibatkan dalam proses audit internal.

EVP dan General Manager PTFI Nurhadi Sabirin mengatakan, audit dilakukan untuk memastikan kondisi dan keamanan para pekerja saat operasional penambangan kembali dilaksanakan. Selama pekerja memblokade jalan tambang sebagai bentuk solidaritas untuk para korban reruntuhan, menurut Nurhadi, perawatan tambang baik tambang terbuka maupun bawah tanah tetap dilakukan sebagai pengecualian.

Ditemui Kompas.com di Guest House Tembagapura, Kamis (23/5/2013), Nurhadi mengatakan, perawatan tetap harus dilakukan karena berkaitan dengan keselamatan pekerja saat ini maupun di masa mendatang. "Seperti lereng di tambang terbuka, jika kita biarkan, air bisa mengalir ke lereng-lereng ini, bisa mengakibatkan lereng menjadi rapuh. Sehingga harus melakukan (perawatan) itu. Walaupun kami tidak berproduksi, kami tetap menjalankan pompa, kami tetap melakukan perawatan jalan," papar dia.

Air, imbuh Nurhadi, juga banyak ada di bawah tambang tanah. "Itu kenapa perawatan juga tetap harus dilakukan," tegas dia. Selama produksi dihentikan sepanjang masa evakuasi korban reruntuhan terowongan yang berakhir Selasa (21/5/2013) malam, perawatan dilakukan 24 jam dan memastikan semua fasilitas tambang aman.

Nurhadi juga mengaku telah diminta oleh inspektur tambang untuk tetap melakukan perawatan sekalipun sedang henti produksi. "Kondisinya saat ini baik, strukturnya baik semua. Tim pemantau lereng selama 24 jam selalu berada di lapangan untuk melakukan pengecekan," ujar dia. Selain pengecekan manual, tambah Nurhadi, dilakukan pula pengecekan menggunakan radar yang dimonitor di ruang pemantau.

Selama seminggu produksi terhenti, Nurhadi mengatakan tidak ada pergerakan yang terjadi lereng-lereng tambang. Dia memastikan bahwa audit pasca-runtuhnya atap terowongan Big Gossan bakal melibatkan para pekerja untuk meyakinkan kondisi keselamatan di areal pertambangan.

Blokade yang digelar para pekerja PTFI dilakukan di Ridge Camp, Mil 72 Distrik Tembagapura, berlangsung selama sepekan. Penutupan jalan tersebut baru diakhiri setelah 38 korban reruntuhan dipastikan telah dievakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com