Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemulung Tewas Tertimpa Beton dari Lantai 7

Kompas.com - 22/05/2013, 20:28 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com —Kelalaian seorang buruh bangunan saat membuang puing-puing bongkahan beton dari lantai 7 proyek Hotel Harrads Sanur, Denpasar, mengakibatkan seorang pemulung tewas. Bongkahan beton jatuh tepat di atas kepala korban yang sedang mencari rongsokan. Akibatnya, kepala korban pecah hingga meninggal di tempat.

Awalnya aparat Polsek Denpasar Selatan menemukan sesosok mayat tergeletak dengan kepala bersimbah darah di sebuah lahan sebelah proyek Hotel Harrads, Sabtu (18/5/2013). Polisi kemudian menerima laporan seorang wanita bernama Nur Aisyah (40) yang kehilangan suaminya setelah berpamitan untuk pergi mencari barang rongsokan. Setelah dicocokkan, mayat tersebut ternyata suami Nur Aisyah bernama Ariyanto Laksono.

Setelah polisi melakukan olah TKP dan penyelidikan diketahui korban tewas karena kejatuhan bongkahan beton dari lantai 7. Tersangka berinisial BR seorang buruh bangunan yang bertugas melempar puing-puing beton mengaku tidak sengaja mengenai kepala korban.

"Biasanya lihat ke bawah dulu (sebelum melempar) tapi mungkin karena capek jadi lupa atau gimana," ujar tersangka di Mapolsek Denpasar Selatan, Rabu (22/5/2013).

Kanit Reskrim Polsek Densel AKP I Gusti Ngurah Yudistira mengimbau kepada seluruh pekerja proyek untuk lebih berhati-hati tidak hanya menjaga keselamatan diri sendiri tapi juga orang lain.

"Untuk pekerja tolong lihat situasi setempat, bekerja untuk keamanan bersama, tidak sekadar diri sendiri, tapi keamanan orang lain juga," jelas Yudistira.

Atas kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang lain melayang, tersangka dikenakan Pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com