Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagar Budaya Bekas Asrama Tentara Pelajar Rusak Parah

Kompas.com - 21/05/2013, 08:34 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Konflik sengketa lahan SMA 17 di Jalan Tentara Pelajar 24-26, Bumijo, Yogyakarta sejak dua tahun terakhir mengakibatkan bangunan cagar budaya bekas asrama tentara pelajar Resimen Brigade X dan Brigade VII rusak parah. Salah satu pihak yang mengaku diri ahli waris justru membongkar bangunan bersejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tanggal 2 September 2010 lewat Surat Keputusan Gubernur Nomor 210/KEP/2010.

Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Jhohanes Marbun mengatakan, bangunan SMA 17 dengan sangat jelas telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 2 September 2010. Sebelumnya pada tahun yang sama Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta juga menginventarisasi bangunan ini sebagai benda bersejarah.

"Sengketa lahan antar ahli waris justru menghancurkan bangunan cagar budaya ini. Ironisnya, Polisi justru membiarkan proses pembongkaran terjadi. Seharusnya pelaku pembongkaran ditangkap dan harus bertanggungjawab terhadap kerusakan yang ada. Ini adalah peristiwa ironis untuk Yogyakarta yang disebut sebagai daerah yang mengedepankan kebudayaan," ujar Marbun, Selasa (21/5) di Yogyakarta.           

Menurut Marbun, sebagian bangunan SMA 17 merupakan sisa bangunan tua yang dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar akhir abad 19. Pada tahun 1942, bangunan ini sempat digunakan sebagai markas tentara Jepang, lalu tahun 1945 dijadikan asrama tentara pelajar Resimen Brigade X.            

Pada tahun 1949, gedung ini kembali dimanfaatkan tentarap pelajar khususnya Brigade VII sebagai asrama. "Dari sinilah asal usul nama SMA 17. Setelah digunakan sebagai asrama tentara pelajar, gedung ini kemudian dijadikan kantor Yayasan Boedi Oetomo yang kemudian dihibahkan ke Yayasan Pengembangan Pendidikan "TUJUHBELAS" Yogyakarta," paparnya.           

Meski jelas-jelas memiliki nilai sejarah, pada Sabtu (11/5/2013) lalu sejumlah oknum yang diduga kuat merupakan pihak yang mengaku ahli waris merusak bangunan tersebut. Perusakan terus berlanjut sampai dengan Senin (13/5/2013). Tembok-tembok di sekitar bangunan utama dirobohkan dan atap-atap dihancurkan. Kerusakan parah juga terjadi di banguan aula yang merupakan bangunan cagar budaya utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com