Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pengakuan, Keluarga Isahtiningsih Demo di Makam Dr Soetomo

Kompas.com - 20/05/2013, 18:21 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Berbagai upaya dilakukan keluarga Isahtiningsih untuk mendapatkan pengakuan bahwa dirinya termasuk keluarga besar pahlawan nasional Dr Soetomo. Tepat pada hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5/2013), keluarga ini menggelar aksi simpatik di makam Dr Soetomo di Jalan Bubutan Surabaya.

Bersama Perkumpulan Sosial Garda Yudha Nusantara, keluarga ini menuntut agar pemerintah dan keluarga besar ahli waris Dr Soetomo mengakui bahwa Isahtiningsih adalah anak sah dari Dr Soetomo, hasil perkawinannya dengan Musni, rakyat biasa yang dinikahi Dr Soetomo.

''Kalau perlu, harus ada tes DNA bahwa beliau adalah anak biologis pahlawan nasional Dr Soetomo,'' kata Suwastiningsih, salah satu putri dari Isahtiningsih.

Sayangnya, massa yang membawa poster berisi hujatan kepada keluarga besar Dr Soetomo itu tidak diperkenankan menggelar orasi, karena saat itu bertepatan dengan kunjungan ziarah Gubernur Jatim Soekarwo dan Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko. Massa hanya diperkenankan berada di luar area makam dengan hanya mengangkat poster.

Keluarga Isahtiningsih mengaku masih sebagai keluarga besar pahlawan nasional Dr Soetomo. Dia adalah anak tunggal dari perkawinan Dr Soetomo dengan Musni, rakyat jelata yang sempat mengabdi di rumah keluarga Dr Soetomo.

Sayangnya, ahli waris keluarga besar Dr Soetomo tidak mengakui, meski Isahtiningsih menyodorkan berbagai bukti legal seperti keterangan kepala desa hingga akte kelahirannya. Mereka mematahkan dengan putusan MA Nomor 69 PK/AG/2008, hingga ada bukti-bukti kuat lainnya yang dianggap absah dan relevan.

Menurut Suwastiningsih, Dr Soetomo menikahi Musni yang saat itu masih berusia 14 tahun, setelah istri pertamanya, Everdina Soetomo, seorang perawat asal Belanda meninggal, dan belum dikaruniai anak.

Perkawinan Dr Soetomo dengan Musni melahirkan Isahtiningsih, namun saat dia berusia 13 bulan, Dr Soetomo meninggal dunia karena sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com