Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Teruskan Pencarian Korban Terowongan Big Gossan

Kompas.com - 20/05/2013, 08:38 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban runtuhnya terowongan Big Gossan dan meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melakukan pencarian korban semaksimal mungkin.

"Pencarian korban jangan dihentikan dalam kondisi apa pun dan bagaimana pun, selamatkan nyawa, gunakan peralatan-peralatan canggih. Saya gembira Freeport melakukan itu, karena selama ini yang kami ketahui tidak seperti itu," kata Priyo dalam konferensi pers di Hotel Rimba Papua, Minggu (19/5/2013) malam.

Pada Minggu pagi rombongan Tim Desk Papua-Aceh DPR RI yang dipimpin Priyo Budi Santoso, didampingi Presiden Direktur PTFI, Rozik B Soetjipto, meninjau lokasi insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan di Mil 74, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Priyo mengaku sempat diperingatkan pihak manajemen PTFI untuk tidak ke lokasi kejadian karena kondisi yang masih berbahaya, tetapi ia mengaku bersama rombongan telah siap dengan segala risiko.

"Bersama dengan dua presiden direktur (FCX dan PTFI, red), masa kami ndak berani. Walaupun tadi kami sempat berdesir juga masuk ke dalam perut bumi," jelas Priyo.

Sementara itu, CEO FCX Richard Adkerson yang sempat berbincang dengan Priyo saat melihat upaya evakuasi dari tim penyelamat mengatakan, kehadirannya di Indonesia karena merasa sedih dengan kejadian yang menyebabkan banyak korban.

"Saya memberi apresiasi terhadap upaya penyelamatan yang telah dilakukan dengan maksimal dan setelah ini kami akan berupaya semaksimal mungkin agar kejadian ini tidak terulang," jelasnya.

Dalam kunjungan tadi, Priyo secara khusus memberi apresiasi terhadap pihak perusahaan yang sudah melibatkan tenaga penyelamat profesional didukung sejumlah peralatan canggih.

"kami sempat melihat sebuah peralatan (lifepack 3, red) yang dimasukkan ke reruntuhan katanya bisa mendeteksi getaran, seperti detak jantung," jelas Priyo terkagum-kagum.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol I Gde Sumerta mengatakan, pada Minggu petang, tim penyelamat telah mengangkat jenazah tiga pekerja. Masing-masing Viktor Sanger, Aris Tikupasang, dan Hengky Hendambo.

Hingga kini dari total 38 orang pekerja yang sempat terperangkap dalam insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan, sudah 19 orang yang dievakuasi, 10 orang dalam kondisi selamat, sembilan orang meninggal dunia, sementara 19 orang belum diketahui nasibnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com