Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Plagiat, Dosen FH Unpad Sangkal Mengancam

Kompas.com - 16/05/2013, 17:42 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bergelar Doktor dengan inisial I—yang diduga menjiplak tesis milik Helen Ryanata Nainggolan untuk dijadikan buku—mengaku pesan pendek (SMS) yang dikirimnya pada Rabu pekan lalu bukan bentuk ancaman.

Diakuinya, SMS tersebut dikirim karena merasa tertekan dengan kasus yang membelitnya. "Saya mohon, SMS itu jangan ditafsirkan lain. Saat itu memang saya sedang tertekan, dan berusaha untuk mengetuk hati Ibu Helen agar mau bermusyawarah," ujar I dengan nada lemah saat dihubungi pada Kamis (16/5/2013) petang.

Lebih lanjut, dia telah menyadari kesalahannya dan mengaku telah meminta maaf langsung kepada suami sekaligus pengacara Helen, Agus Sihombing. "Saya menyadari kesalahan saya, dan saya sudah minta maaf kepada suami Helen, tapi jangan ditafsirkan ke sana karena itu bukan sebuah ancaman secara fisik," tambahnya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa dalam tesis yang dibuat oleh Helen juga terdapat unsur plagiarisme. "Dalam tesis yang dibuat oleh Ibu Helen juga ada kesalahan. Di sana ada unsur plagiarisme juga dari Bu Helen. Saya hanya mencoba untuk memperbaiki saja. Karena kalau Ibu Helen tetap maju dan saya juga tetap maju (sidang), maka itu tetap saja bisa menghancurkan Ibu Helen," imbuhnya.

Disinggung soal kemungkinan pihak Helen mengajukan penyelesaian melalui jalur hukum, I meminta kepada Helen dan suaminya untuk memikirkan kembali hal tersebut. "Saya berharap tidak sampai ke ranah sana (hukum) karena saya sudah meminta maaf," ucapnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Helen yang dihubungi Kompas.com pada pagi tadi menyatakan, dia menerima SMS dari I pada Rabu pekan lalu pukul 18.02 WIB. Isi pesan singkat pertama sang dosen memang tidak bernada mengancam, hanya berisi permintaan maaf dan permohonan untuk menghentikan masalah.

Isi pesan seperti yang ditunjukkan Helen adalah, "Selamat malam Bu Helen, perkenankan sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan saya. Atas kesalahan tersebut saya telah diberhentikan dari Sekretaris PSMKN Unpad. Mohon kebaikan Ibu agar masalah dapat ibu hentikan sampai dicopotnya saya dan Ibu L***** dari jabatan, semoga Ibu berkenan demi almamater".

SMS kedua yang diterima Helen pada pukul 20.07 WIB mulai terlihat mencurigakan. Entah ada maksud apa, dosen tersebut bertanya soal keluarga. "Apakah kamu punya anak?" tulis I dalam SMS-nya.

Helen pun merasa terganggu ketika SMS ketiga dari I masuk pada pukul 20.59 WIB. Dengan tegas SMS tersebut bernada mengancam kepada Helen. Adapun isi pesannya adalah, "Kamu punya dendam kepada saya? Saya bisa lebih kejam dari kamu!" tulis I lagi.

Terakhir, Helen mengaku sempat mengungsi ke tempat orangtuanya karena khawatir dengan ancaman itu, sementara sang suami sedang dalam perjalanan di luar kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com