Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe di Balikpapan Cemas

Kompas.com - 16/05/2013, 16:14 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS. com — Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, khususnya solar, membuat cemas perajin tahu-tempe di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sebab, kenaikan harga BBM akan diikuti harga bahan baku, yakni kedelai. Sementara di sisi lain, harga tempe-tahu susah dinaikkan.

"Jika yang naik hanya harga kedelai, mungkin kami bisa toleransi. Namun, imbas lainnya akan mengikuti, antara lain kenaikan harga kedelai," ujar Lisa Juriani, Sekretaris Primer Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Primkopti) Balikpapan, Kamis (16/5/2013).

Tahu dan tempe, menurut Lisa, tidak seperti kebutuhan masyarakat lain yang bisa dinaikkan harganya dengan mudah dan cepat.

Sebab, tahu dan tempe sudah identik dengan harga murah. Harga tahu saat ini di Balikpapan sekitar Rp 400 per potong, sedangkan tempe Rp 800-Rp 100 per 100 gram.

Di Balikpapan terdapat sekitar 100 perajin tahu dan tempe. Hampir separuhnya terpusat di Kawasan Industri Kecil Somber.

Satu usaha tempe tahu memerlukan 3-5 liter solar per hari. Solar adalah bahan bakar mesin giling kedelai.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com