Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Magelang Tolak Videotron karena Membahayakan

Kompas.com - 14/05/2013, 21:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Warga Kampung Kemirirejo RT 004 RW 006, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, menolak rencana pemasangan media reklame digital raksasa (videotron) di pertigaan Jalan Gatot Subroto, Jalan Tentara Pelajar daerah setempat.

Melalui surat pernyataan ketidaksetujuan yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Magelang, mereka menyatakan bahwa pemasangan videotron dinilai tidak sesuai dengan proporsi. Bentuk serta lokasi penempatan juga dianggap tidak tepat secara estetika.

Dalam surat pernyataan itu pula disebut beberapa pertimbangan mengapa warga tidak setuju pemasangan videotron yang, menurut rencana, akan didanai oleh pihak ketiga itu, antara lain, dari segi kenyamanan warga dan petugas Polantas dipastikan akan terganggu akibat efek suara bising dan panas yang ditimbulkan oleh penayangan video digital di dalamnya.

"Keamanan dan keselamatan warga di sekitar lokasi videotron yang berada di jalur transportasi dan jalur sirkulasi pejalan kaki. Tentu ini akan meningkatkan risiko kecelakaan karena fokus dan konsentrasi para pengendara motor yang melihat tayangan-tayangan video tersebut. Belum lagi jika cuaca ekstrem seperti angin ribut, hujan, petir bisa merobohkan video raksasa itu," demikian tertulis dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua RW 006 Bambang Eko Soehadi, Ketua RT 004 Djati Muljono dan dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Selain itu, dari segi sosial, ada kepentingan pihak swasta atau sponsor yang kebanyakan dari perusahaan rokok. Hal ini secara tidak langsung akan memberikan efek buruk bagi anak-anak di bawah umur. Menurut mereka, seharusnya reklame turut serta menjaga hak dan kepentingan anak sebagai bagian penting dari sebuah kota.

Kendati demikian, videotron tetap bisa dipasang, tetapi di tempat-tempat yang tidak terlalu dekat dengan permukiman warga. Tempat tersebut, seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Mayjend Bambang Soegeng.

Videotron itu, kata warga, bisa juga didirikan di kompleks balaikota sehingga pemerintah bisa menyampaikan berbagai macam informasi program-program pemerintah dan layanan publik lainnya bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Protokol dan Santel Setda Kota Magelang Sutomo Hariyanto membenarkan adanya penolakan warga Kampung Kemirirejo tentang rencana pendirian videotron tersebut. Menurut dia, memang ada pihak swasta yang telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kota Magelang untuk mendirikan videotron di lokasi di sekitar kampung tersebut. "Kira-kira sebulan yang lalu," katanya.

Sutomo menyampaikan bahwa permintaan warga tersebut sudah dibahas dalam rapat dengan dinas-dinas terkait, termasuk dengan beberapa perwakilan warga Kemirirejo pada Selasa (14/5/2013). Namun, pihaknya belum dapat menjelaskan sejauh mana hasil dari pembahasan tersebut.

"Sudah dirapatkan tadi, tetapi hasilnya belum tahu. Yang jelas, hasilnya akan dikaji lagi secara teknis dengan dinas-dinas terkait, seperti BP2T terkait perizinan, Dinas Pertamanan, dan Tata Kota, dan  Satpol PP," kata Sutomo, Selasa (14/5/2013).

Sutomo mengimbau kepada warga untuk tidak perlu khawatir karena pendirian apa pun di wilayah Kota Magelang, termasuk videotron, tetap harus melalui tahap dan mekanisme tertentu. Selain itu, pemerintah juga akan mempertimbangkan keamanan, lingkungan, tata kota dan lain sebagainya. "Kami akan lihat bagaimana efek bagi masyarakat, apakah bermanfaaat atau tidak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com