AMBON,KOMPAS.com- Memasuki musim timur di M luku, masyarakat di sejumlah wilayah diminta mewaspadai bencana banjir dan longsor.
Gelombang laut di perairan Maluku yang saat musim timur bisa membahayakan pelayaran, pun patut diwaspadai nahkoda, nelayan, dan pengguna jasa transportasi laut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Farida Salampessy, di Ambon, Selasa (14/5/2013), mengatakan musim timur dimulai sejak bulan Mei hingga Agustus mendatang.
Selama musim timur, hujan akan terjadi setiap hari . Intensitas hujan biasa mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli.
Curah hujan yang tinggi ini kerap memicu terjadinya banjir dan longsor. Makanya masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta waspada, ujarnya.
Daerah rawan banjir dan longsor di Maluku berada di Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat.
"Jika curah hujan tinggi, masyarakat di daerah rawan bencana diminta menjauhi tempat tinggalnya dulu sampai hujan reda," tambahnya.
Tidak hanya itu, selama musim timur gelombang laut tinggi, bisa sampai lima hingga enam meter tingginya. Ini biasa terjadi di perairan Maluku.
Tingginya ombak ini kerap memicu terjadinya kecelakaan laut berupa tenggelamnya kapal/perahu.
"Nelayan, nahkoda, dan pengguna jasa transportasi laut jangan memaksakan berlayar saat cuaca ekstrem," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.