Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Jam Lubangi Tembok, Seorang Kakek Jarah Toko Ponsel

Kompas.com - 14/05/2013, 15:16 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, menangkap sindikat pencurian spesialis konter telepon seluler dengan modus melubangi tembok bangunan, lalu menguras barang berharga di dalamnya.

Kedua tersangka itu, Rasimin (67), warga Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, yang berperan sebagai penggali lubang tembok, serta Ambyah (55), warga Ngronggo, Kota Kediri, yang bertugas mengawasi aksi selama pencurian itu berlangsung.

Selain dua pelaku utama itu, petugas juga mengamankan tiga tersangka lain selaku penadah barang hasil curian, yaitu Faik (22), warga Wonorejo, Kabupaten Kediri; Azzam (21), warga Semen, Kabupaten Kediri; serta Hartini (28), warga Ringinanom.

Kepala Subbagian Humas Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Surono mengatakan, mereka ditangkap seusai mencuri di konter Ramadhan di wilayah Mojo, yang merugikan pemilik hingga puluhan juta rupiah. "Ada 54 ponsel serta beberapa barang elektronik lain yang mereka curi," ujar AKP Surono, Selasa (14/5/2013).

Tersangka Ambyah mengaku sudah tiga kali ini melakukan aksi di beberapa tempat. Setiap kali beroperasi, ia melubangi tembok hanya menggunakan linggis kecil dan dua obeng besar.

Lancar tidaknya sebuah aksi, menurut Ambyah, tergantung pada ketebalan tembok. Namun, rata-rata waktu yang dibutuhkan setiap kali pelubangan, dari tiga sampai empat jam.

Ambyah mengaku memiliki cara untuk meminimalisasi suara yang ditimbulkan. "Hasilnya kami bagi berdua. Kalau yang di Mojo itu saya dapat 25, Rasimin dapat 29," kata Ambyah.

Barang-barang itu kemudian mereka jual kepada para penadah dengan harga yang bervariasi. Pada seorang penadah, ia mengaku menjual 14 telepon seluler dengan harga Rp 800.000. " Hasil penjualan untuk makan dan beli rokok," kata Ambyah.

Sementara Hartini, tersangka penadahan, mengaku tidak mengetahui jika barang yang dibeli adalah hasil kejahatan. Hartini membeli dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar karena penjual mengaku sedang membutuhkan uang.

Kini, para pelaku masih diamankan di rumah tahanan Mapolres setempat. Kedua pelaku utama juga masih mendapatkan perawatan karena menderita luka tembak pada kakinya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com