DENPASAR, KOMPAS.com - Sehari menjelang Pemilihan Gubernur Bali muncul berbagai aksi "serangan fajar" di masyarakat. Panwaslu Bali dan Panwaslu Kabupaten/Kota menerima sejumlah laporan dari masyarakat salah satunya surat kaleng berisi "kampanye hitam" yang menjelek-jelekkan satu pasangan calon.
"Selebaran black campaign dikirim lewat pos di Kelian Gulingan, Sanur. Selebaran menjelek-jelekkan satu pasangan calon," ujar Divisi Pengawasan dan Humas Panwaslu Bali, Kadek Wirati saat ditemui di kantornya, Selasa (14/5/2013) siang.
Pelapor beredarnya selebaran kampanye hitam ini adalah Kepala Lingkungan Gulingan Sanur AA Ketut Gede Arya Teja. Namun karena berupa surat kaleng dan tidak ada pengirim jelas Panwaslu tidak bisa menindaklanjuti laporan ini.
Di sejumlah Kabupaten di Bali juga terdapat aksi serupa, seperti pembagian sembako, dan sejenisnya. Namun laporan tersebut masih diproses di Panwaslu setempat, dan belum dilaporkan ke Panwaslu provinsi.
Pemilihan Gubernur Bali akan digelar 15 Mei besok serentak di seluruh Bali. Dua pasangan Cagub-Cawagub yang akan bertarung untuk memperebutkan kursi Bali satu adalah AA Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dari PDI-P dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta dari partai koalisi di antaranya Golkar, Demokrat, Hanura dan Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.