Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Jenazah TKI Diiringi Isak Tangis Keluarga

Kompas.com - 12/05/2013, 17:09 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGAYAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah tenaga kerja asal desa Ngunut Playen,Gunungkidul Suwardiyono (40),yang meninggal di Korea Selatan pada 4 Mei lalu, hari ini Minggu (12/5/2013) tiba dirumah duka.

Suwardiyono meninggal di RS Ehwa Womans University Hospital Yangcheon, Seoul, Korea Selatan disebabkan karena menderita leukimia atau kanker darah. Isak tangis keluarga pecah ketika jenazah Suwardiyono tiba dirumah duka, sekitar pukul 09.00 Wib.

Perwakilan keluarga, Purwanto mengatakan jenazah berangkat dari Korea Selatan pada Sabtu (11/5/2013) 03.00 Wib. "Sejak kemarin keluarga mempersiapkan acara pemakaman. Keluarga juga menunggu kedatangan jenasah sejak pagi tadi," terangnya.

Ia menjelaskan Suwardiyono di Korea Selatan, bekerja di perusahaan industri pengolahan plastik, dan ini adalah keberangkatanya yang ketiga. Sebelumnya dia sudah pernah kembali kerumah dua kali.

"Baru enam bulan ini dia bekerja di Korea Selatan setelah kemarin sempat pulang," kata Purwanto. Dia juga menjelaskan bahwa dalam beberapa hari sebelum meninggal, Suwardiyono sudah mengeluh tidak enak badan dan pusing-pusing. Karena semakin parah akhirnya dia dirawat di rumah sakit.

"Sejak tiga hari lalu Suwardiyono sudah mengeluh tidak enak badan dan di rawat di rumah sakit namun Ia meminta rawat jalan," ujarnya. Menurut dokter Suwardiyono meninggal dunia pada pukul 19.30 waktu setempat setelah sebelumnya mengalami koma.

Sementara itu dalam sambutanya Kadinsosnakertrans Gunungkidul, Dwi Warno Widi Nugroho menyatakan bahwa pemerintah dan Kedutaan RI di Seoul Korea akan mengupayakan hak-haknya sebagai TKI, termasuk hak memperoleh asuransi.

Suwardiyono meninggalkan seorang Istri Wijayanti dan seorang anak putri Wulan, yang kini duduk dibangku klas 2 SMP. Kepergianya membawa duga mendalam bagi seluruh anggota keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com