Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Keluarga Perlu Mengantisipasi Risiko Sosial

Kompas.com - 11/05/2013, 16:43 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Menjelang peralihan status menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014, PT Jamsostek pun kian serius menyosialisasikan tentang risiko sosial. Sabtu (11/5/2013), Jamsostek mengedukasi ibu rumah tangga dan anak-anak di Surabaya, Jawa Timur.

"Jaminan sosial itu kebutuhan manusia yang melekat sebagai hak azasi manusia dan regulasinya sudah ada. Kendati demikian perlu ada terobosan untuk pengenalan pada masyarakat secara langsung," kata Direktur Kepesertaan Jamsostek Junaedi ketika membuka acara Jamsostek Goes to Society di Surabaya.

Menurut dia, pemahaman tentang risiko hidup perlu disosialisasikan secara luas. Karena dalam situasi zaman yang berkembang dinamis, risiko individu tidak bisa diatasi oleh keluarga saja. "Setiap keluarga perlu mengantisipasi risiko sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi agar keluarga tidak terlantar," katanya.

Oleh karena itu, diperlukan penyadaran bukan hanya bagi pekerja formal di pabrik, tapi bagi setiap mereka yang bekerja bagi keluarganya. Untuk mencapai tujuan pemahaman yang meluas, Jamsostek perlu melakukan edukasi ke masyarakat paling bawah dengan menjalankan konsep Customer Relationship Management (CRM) secara intensif, optimalisasi kemitraan, pelaksanaan penegakkan hukum dan menyelenggarakan unit kerja edukasi di luar pemberian benefit dasar.

Melalui program tersebut, peserta Jamsostek bisa memperoleh manfaat beasiswa, Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), sembako murah, pengobatan gratis dan berbagai manfaat lain.

"Sekarang kita masuk dalam sosialisasi ke bottom line menjelaskan manfaat yang diberikan dan membumikan kesadaran tentang jaminan sosial dalam berbagai kreativitas," tutur Junaedi dalam acara yang diisi lomba menggambar yang diikuti ratusan anak-anak SD di kota Surabaya.

Jamsostek sudah membuka kanal-kanal baru berupa penambahan tiga kantor wilayah dan 53 kantor cabang dan pembantu. Dalam waktu dekat Jamsostek akan membuka 500 gerai kerja sama dengan BRI.

Junaedi berharap dengan berbagai langkah itu, gap antara risiko sosial pekerja dan kepesertaan akan semakin mengecil. "Harus disadari regulasi sudah menjamin, bahwa jaminan sosial itu bagian dari gaji, bukan terpisah-pisah," katanya.

Saat ini terdapat 171.291 perusahaan tercatat sebagai peserta aktif Jamsostek dengan jumlah 11,3 juta tenaga kerja di seluruh indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com