Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Senjata Menyambut Kedatangan Tim Verifikasi

Kompas.com - 09/05/2013, 20:49 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

MESUJI, KOMPAS.com - Ketegangan terjadi dalam proses pendataan keluarga di Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Tim verifikasi yang datang ke Desa Sri Tanjung disambut dengan letusan senjata api rakitan .

Tim tersebut berjumlah 34 orang yang terdiri dari unsur Pemkab, TNI, Polri, dan ditambah 10 orang Perwakilan Desa setempat itu mengunjungi Desa Sri Tanjung untuk melakukan verifikasi, Rabu (8/5/2013).

Seperti disampaikan dalam siaran pers Pemkab Mesuji, Kamis (9/5/2013), Ketika tim mendata pada salah satu rumah warga di Dusun II tiba-tiba terdengar suara seperti  letusan senjata api sebanyak dua kali.

Salah seorang warga lainnya juga mengusir petugas yang sedang melakukan pendataan. Bahkan ada juga warga lainnya yang mengejar petugas dengan badik.

"Sempat terdengar dua kali letusan seperti senjata api, dan itu bukan dari  aparat polisi ataupun TNI yang menjadi anggota tim. Setelah itu salah seorang warga mengusir petugas, bahkan ada yang mengejar dengan badik. Terhadap kejadian itu, tim tidak bersikap reaktif untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan," ungkap Murni, sekretaris tim verifikasi.

Bupati Mesuji, Khamamik menyesalkan insiden itu.

Menurutnya, kegunaan pendataan tersebut adalah untuk berbagai keperluan masyarakat itu sendiri, baik yang berkenaan dengan administratif, program pembangunan, bantuan, maupun untuk keperluan penyelesaian persoalan lahan antara warga Sri Tanjung dengan PT. BSMI.

"Awalnya memang mereka tidak mau didata, namun kemudian mereka sendiri yang melayangkan surat ke Pemda yang menyatakan kesediaan untuk didata, makanya kita lakukan pendataan. Karena itu, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut", ujar Khamamik.

Adapun tim verifikasi ini dibentuk dalam rangka penyelesaian konflik lahan sawit antara warga Sri Tanjung dengan PT BSMI yang sempat menewaskan warga dan isunya ramai diberitakan beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com