Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Dua Kasus Pelemparan Bom Molotov Makassar

Kompas.com - 08/05/2013, 14:53 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian mengaku telah mengungkap dua dari delapan kasus pelemparan bom molotov di Makassar, Sulawesi Selatan. Pertama, kasus pelemparan bom molotov di Asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) Jalan Baji Ateka II, Makassar yang terjadi 22 Februari 2013 dan pelemparan di Kantor Bintang Prima pada 18 Maret 2013.

“Dari dua ini sedang kita kembangkan keterkaitan dengan peristiwa yang lain,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2013).

Untuk kasus pelemparan bom di asrama, telah ditetapkan enam orang tersangka. Para tersangka segera menjalani persidangan setelah dilimpahkan tahap dua ke Kejaksaan. Kemudian, untuk kasus di Kantor Bintang Prima telah ditangkap lima orang pelaku. Berkasnya masih dalam tahap penyelesaian.

Sebelumnya, sejumlah kasus pelemparan bom molotov kerap terjadi di Makassar, namun tak semua kasus itu berhasil diungkap kepolisian. Kasus terakhir yakni di Pos Satpam Universitas Hasanuddin yang terletak di pintu 1, Jalan Perintis kemerdekaan KM 10, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin  (6/5/2013). Kasus ini pun masih dalam penyelidikan Polda Sulsel.

Dalam catatan Kompas.com, terdapat serangkaian aksi pelemparan bom molotov di Makassar sejak awal bulan di tahun 2013. Pada bulan Februari, orang tak dikenal melempar bom molotov secara berturut-turut ke lima gereja di Makassar. Pertama, Gereja Toraja Mamasa di Jalan Dirgantara, Makassar dan Gereja Toraja Malengkeri, Jalan Masjid Nurul Muhajirin Lorong II, Makassar, Minggu (10/2/2013). Kedua pada Kamis (14/2/2013), terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sulsel di Jalan Samiun, Kecamatan Ujungpandang, Gereja Toraja di Jalan Gatot Subroto No 26, Kecamatan Tallo, dan Gereja Toraja Klasis di Jalan Pettarani 2, Kecamatan Panakukang.

Belum tuntas kasus itu, bom molotov kembali menyerang SMA Negeri 8 di Jalan Andi Manggerangi II, Minggu (25/2/2013). Kemudian, Asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) Jl Baji Ateka II, Makassar pada Jumat (22/2/2013). Setelah itu terjadi di rumah dekan Fakultas Universitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Rabu (6/3/2013). Seling beberapa hari, Rumah Warga, Jl Hartako Indah, Blok 1/A, Kecamatan Tamalate, Makassar juga dilempar bom molotov pada Jumat (16/03/2013). Esoknya, Minggu (17/03/2013) bom molotov meneror Asrama Putri (Aspuri) SMA Frater, Jalan Kumala nomor 151, Tamalate.

Terakhir, pelemparan bom molotov di Pos Satpam Universitas Hasanuddin pada awal Mei ini. Terhitung telah terjadi puluhan aksi pelemparan bom molotov di Makassar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam sejumlah aksi tersebut. Belum jelas apa motif masing-masing pelaku dari serangkaian aksi teror itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com