Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Pelajar Dibekali Pemahaman Ancaman Terorisme

Kompas.com - 07/05/2013, 22:57 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Guna mencegah upaya penyebaran paham radikal di kalangan pelajar, siwa-siswi SMA sederajat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dibekali pemahaman tentang ancaman radikalisme dan terorisme. Remaja dinilai sebagai kelompok usia rawan dipengaruhi paham radikal.

"Kalau kita amati, pelaku-pelaku teror yang ditangkap aparat Densus 88, sekitar 60 persen adalah usia muda. Usia-usia pelajar," ungkap Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah, Eko Prihardi, di sela-sela seminar Pemahaman Kewaspadaan dan Deteksi Dini bagi Pemuda dan Pelajar terhadap Potensi Terorisme dan Radikalisme di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (7/5/2013).

Eko mengatakan, pemberian pemahaman tentang bahaya terorisme dan radikalisme kepada pelajar diperlukan agar pelajar dan generasi muda tidak terjebak masuk dalam jaringan kelompok radikal dan teror. Ini juga untuk memutus mata rantai regenerasi kelompok-kelompok radikal.

"Remaja ini kelompok rawan. Mereka banyak ingin tahu. Kalau tidak ada yang mengingatkan bisa salah jalan," katanya.

Pemberian materi ancaman terorisme dan radikalisme kepada pelajar SMA sederajat juga diadakan di Banyumas, Kudus, dan Pekalongan. Direncanakan, seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah akan diadakan program serupa.

Kanit III Subdin IV Direktorat Intelkam Polda Jateng, Komisaris Jamiun, mengatakan, dalam aksi teror di Solo, Bali, dan Jakarta, pelaku umumnya melibatkan orang muda. Beberapa wilayah di Jawa Tengah diketahui menjadi tempat rekrutmen, pelatihan, dan perencanaan aksi teror. Tercatat sebanyak 98 pelaku terorisme yg ditangkap berasal dari Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com