Dicurigai Jadi Mata-mata Polisi, Rumah Eks Ketua RT Dibakar

KENDARI, KOMPAS.com — Aksi balas dendam karena pertikaian antarkelompok warga di dua kelurahan di Kota Kendari, beberapa pekan lalu, mengakibatkan satu rumah warga di wilayah itu dibakar. Pembakaran rumah mantan Ketua RT 02 RW 04 Kelurahan Jati Mekar, Kota Kendari, Wongso Winarto (42), terjadi pada Senin (6/5/2013) sekitar pukul 22.30 Wita.

Pelaku pembakaran bernama Jamal saat itu juga diringkus aparat kepolisian yang menyisir di sekitar lokasi kejadian. Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara Ajun Komisaris Besar Abdul Karim Samandi mengatakan, kasus ini berawal dari aksi pelemparan terhadap rumah korban oleh beberapa orang.

"Saat polisi menyisir lokasi kejadian, ditemukan Azis, yang diduga pelaku penikaman yang mengakibatkan satu orang tewas beberapa waktu lalu. Namun, saat pelaku ditangkap, sekitar 100 orang menghadang dan menyandera mobil Brimob. Mereka juga memblokade jalan agar petugas tidak membawa Azis ke kantor polisi," ungkap Karim, Selasa (7/5/2013) malam.

Dia mengatakan, saat polisi bernegosiasi dengan warga, Jamal yang merupakan saudara kandung Azis membakar rumah mantan ketua RT tersebut. Seketika itu juga polisi menciduk pelaku pembakaran sehingga kedua bersaudara itu pun digelandang ke kantor polisi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena Wongso beserta keluarganya sudah tidak menghuni lagi rumahnya. "Malam itu juga situasi terkendali dan satu peleton Brimob, satu peleton Satuan Reserse dan Kriminal, serta satu peleton Sabhara Polda diturunkan untuk melakukan pengamanan di wilayah tersebut," ujarnya.

Karim menambahkan, aksi perusakan yang berujung pembakaran rumah itu terjadi karena eks ketua RT tersebut dianggap menjadi mata-mata polisi, yang melaporkan adanya kasus kekerasan di wilayah tersebut.

Menurut Karim, pihaknya telah menurunkan 80 personel Brimob untuk berjaga di dua kelurahan yang sering bentrok sepanjang awal tahun 2013.

Sebelumnya diberitakan, rentetan perkelahian dua kelompok warga di Kelurahan Jati Mekar dan Kelurahan Gunung Jati sudah sering terjadi sejak tahun 2010.

Bahkan pada awal April tahun ini, bentrokan antarkelompok menyebabkan satu warga bernama Ardiansyah (20) meninggal dengan panah menancap di lehernya.