Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi A Minta Usut Perjalanan Fiktif

Kompas.com - 06/05/2013, 22:28 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Ketua Komisi A DPRD Provinsi Kalimantan Barat Retno Pramudya meminta aparat hukum untuk menindaklanjuti dugaan perjalanan dinas fiktif oleh sejumlah pegawai di lingkungan Sekretariat Dewan setempat.

"Kalau laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terbukti ada perjalanan dinas fiktif, sesuai dengan Undang-Undang, harus ditindaklanjuti," kata Retno Pramudya di Pontianak, Senin.

Ia melanjutkan, mengingat permasalahan itu berkaitan dengan bidang pemerintahan, maka akan menjadi perhatian Komisi A. "Karena Komisi A yang berhubungan dengan pemerintahan," kata politisi PPP ini menjelaskan.

Namun, Retno menambahkan, kebenaran dari adanya dugaan perjalanan dinas fiktif itu baru dapat diketahui dan dibuktikan setelah adanya hasil audit BPK.

"Kami tunggu hasilnya. Dan juga hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD Kalbar Tahun Anggaran 2012 karena mereka yang mendalami dan melakukan cek silang terhadap LPj Keuangan Daerah," kata Retno Pramudya.

Anggota DPRD Provinsi Kalbar lainnya, Nofal Rusman Ali, mengatakan, kalau memang ada kejanggalan harus diusut hingga tuntas. Ia meminta aparat hukum tidak diam dan bersikap proaktif terhadap dugaan penyimpangan anggaran tersebut. "Dan, pemeriksaan harus dimulai dari dapur," kata Nofal Rusman Ali.

Ia menilai, ada "permainan" atau jaringan yang rapi di lingkungan Sekretariat Dewan DPRD Provinsi Kalbar, kalau itu betul terjadi.

Sementara itu, salah seorang staf di lingkungan Setwan Provinsi Kalbar mengaku bahwa dugaan yang dilontarkan Kasubbag Protokol Setwan Provinsi Kalbar, Tugiyanto, benar adanya.

Menurut anggota staf yang enggan disebut namanya itu, puluhan pegawai di lingkungan Setwan Provinsi Kalbar sudah dimintai keterangan. Tahap pertama 22 orang, kemudian 36 orang, dan terakhir 35-40 orang pada 25 April lalu.

Modusnya, pembuatan boarding pass palsu, airport tax palsu, serta tiket palsu. Anggota staf yang tidak berangkat diberi kompensasi.

Sebelumnya, Kepala Subbagian Keprotokolan Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Tugiyanto, menduga adanya perjalanan dinas fiktif yang dilakukan sejumlah PNS di tempatnya bekerja.

"Perjalanan dinas itu menggunakan dokumen asli tapi palsu," ujar Tugiyanto saat dihubungi di Pontianak, Minggu kemarin.

Ia mengaku pernah menghitung kemungkinan kerugian daerah, dari perjalanan dinas yang diduga fiktif tahun 2012 tahap kedua mencapai Rp 391 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com