Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HMI Kediri Desak Kaji Ulang UN

Kompas.com - 05/05/2013, 02:11 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kediri, Jawa Timur mendesak pengkajian ulang mekanisme Ujian Nasional (UN) karena dianggap penuh nuansa politis serta jauh dari rasa keadilan.

"Seperti pada mundurnya atau telatnya pelaksanaan UN pada beberapa daerah kemarin, adalah salah satu bentuk dari politisasi pendidikan," kata Mustain Billah, koordinator aksi dalam kegiatan malam refleksi Hari Pendidikan Nasional di Bundaran Taman Sekartaji, Kediri, Sabtu (4/5/2013).

Menurutnya, pelaksanaan UN juga dianggap tidak adil karena menyamaratakan pendidikan antara peserta didik dari kota besar dan daerah.

Ketimpangan itulah menurutnya turut andil menjadi salah satu sumber masalah sepanjang pelaksanaan UN. Meski demikian UN menurut Billah masih cukup relevan sebagai acuan penentuan mutu pendidikan.

Tetap relevan namun dengan syarat adanya perbaikan di segala lini seperti mekanisme maupun kebijakan jumlah materi ujian.

Sementara itu, dalam aksi refleksi yang diikuti sekitar 30 peserta itu berjalan cukup lancar. Mereka menyampaikan aspirasinya dengan cara berorasi maupun membaca puisi.

Digelar juga aksi teatrikal yang menggambarkan realita UN dengan karut-marutnya. Dalam aksi itu, salah satu orator juga sempat mengkritik kawula muda yang kebetulan tengah menikmati malam di warung-warung lesehan di sepanjang trotoar sekitar tempat aksi.

Sang orator mengingatkan para pemuda untuk lebih peduli dengan nasib bangsa dan menjauhi gaya hidup hedonis. Aksi tersebut juga mendapatkan pengamanan kepolisian.

Aksi itu ditutup dengan pembagian pensil kepada para pengunjung warung lesehan sebagai simbol pentingnya pendidikan. (K20-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com