Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kemalingan, Petrus Enggan Lapor Polisi

Kompas.com - 04/05/2013, 23:15 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Aksi pencurian kembali terjadi di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.

Kali ini kios milik Petrus Pala (45) warga Pasar Baru, Kelurahan Benpasi Kecamatan Kota Kefamenanu, yang disantroni maling, Sabtu (4/5/2013), dinihari.

Namun karena kepergok pemilik rumah dan diteriaki, akhirnya maling hanya berhasil membawa lari satu dus rokok.

Petrus Pala ketika ditemui Kompas.com di kediamannya, Sabtu siang, mengatakan maling berjumlah dua orang itu itu, awalnya masuk ke dalam kios melalui ventilasi.

Setelah berhasil masuk, mereka kemudian membuka pintu depan dengan sangat mudah karena pintu hanya dikunci menggunakan gerendel.

"Setelah mereka buka pintu, istri saya mendengar suara dan membangunkan saya. Saat saya bangun dan buka pintu kamar untuk mengecek kondisi kios, tiba-tiba itu salah seorang maling langsung todongkan pisau hendak menikam saya. Sementara yang satunya pegang sebatang kayu dan menakuti saya sehingga saya cepat-cepat menutup pintu kamar lalu istri saya berteriak memanggil tetangga," kata Petrus.

Teriakan istrinya itu, lanjut Petrus, rupanya membuat dua maling itu ketakutan dan langsung kabur.

Namun, satu cincin emas, handphone merk Nokia dan rokok berbagai jenis yang disimpan di dalam sebuah dos berukuran besar masih sempat dibawa kedua maling itu.

"Para tetangga sekitar rumah, baru datang ke rumah sekitar setengah jam kemudian, sehingga kedua maling itu tidak berhasil ditangkap," tambah Petrus.

Meski kemalingan dan rugi sekitar Rp 6 juta, Petrus enggan melapor ke polisi karena yakin akan sulit mencari identitas para pencuri itu.

Apalagi, Petrus menceritakan, dia sudah dua kali kemalingan. Peristiwa pertama terjadi 13 tahun lalu. Saat itu Pertus melapor ke polisi, namun hingga saat ini para pencuri belum kunjung tertangkap.

"Waktu itu pencuri datang dalam jumlah banyak dan menganiaya saya pakai parang hingga terluka parah. Kepala saya ditebas pakai parang hingga saya pingsan. Saya dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Begitu pun juga istri saya dipukuli hingga babak belur," ujar Petrus.

"Saat itu ditangani polisi, namun para pelaku hingga kini belum juga ditangkap," kata Petrus.

Petrus kini hanya berharap pengamanan di tingkat lingkungan bisa diperketat, apalagi lokasi tempat tinggal dan usahanya berada tepat di seberang kantor Lurah Benpasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com