Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI Palu: Kebebasan Pers Ibarat Barang Mewah

Kompas.com - 03/05/2013, 20:47 WIB

PALU, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu menilai, kebebasan pers ibarat barang mewah yang harus diraih dan dirawat.

"Masih banyak upaya pembungkaman media saat ini, sehingga kebebasan pers harus diperjuangkan," kata pengurus AJI Kota Palu Divisi Advokasi, Roni Sandy, saat membacakan pernyataan sikap memperingati Hari Kebebasan Pers se-Dunia di Palu, Jumat (3/5/2013).

Salah satu contoh upaya pembungkaman kebebasan pers, menurut Roni, adalah Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 yang mengatur iklan pemilu melalui media massa, tapi sekaligus mengandung ancaman pembredelan dan penghentian siaran. "Hal seperti tidak boleh dibiarkan," kata Roni.

Selain itu, katanya, momentum Hari Kebebasan Pers Internasional yang diperingati setiap 3 Mei adalah saat tepat untuk menyerukan pentingnya kebebasan pers dan keselamatan jurnalis dalam bekerja.

AJI Kota Palu menilai masih adanya kasus kekerasan terhadap jurnalis, membuktikan keamanan dan keselamatan wartawan juga belum didapatkan sepenuhnya.

Secara nasional AJI mencatat selama periode Mei 2011 hingga April 2012, terjadi 43 kasus kekerasan terhadap jurnalis saat menjalankan profesinya. Sementara pada peridoe Mei 2012 hingga April 2013, jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis meningkat menjadi 55 kasus.     

Persebaran kasusnya pun semakin luas, dan hampir merata di setiap provinsi di Indonesia.

Sementara di Sulawesi Tengah selama kurun satu terakhir, tercatat sebanyak empat kasus kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis. Kasus tersebut ada yang dilakukan oleh oknum aparat serta kaki tangan penguasa di kabupaten tertentu.

"Mungkin masih ada kasus kekerasan terhadap jurnalis yang lolos dari amatan AJI Kota Palu," katanya.

Oleh karena itu, AJI Kota Palu mengajak semua wartawan di manapun di Sulawesi Tengah untuk bersatu dan melawan ancaman kekerasan, yang setiap saat bisa terjadi melalui berbagai aksi maupun seruan di media.

Selain itu, lanjutnya, perwujudan kesejahteraan jurnalis masih menjadi tuntutan abadi saat Hari Kebebasan Pers Internasional terutama kepada pemilik perusahaan media.

Pemilik perusahaan harusnya membuka mata bahwa jurnalis sangat rentan mengalami kekerasan dan bentuk ancaman lainnya. "Kesejahteraan adalah hak setiap jurnalis. Bukan hanya pemilik media saja yang kaya, jurnalis jugan," lanjut Roni.

Aksi yang diikuti sekitar 40 peserta itu juga diikuti organisasi wartawan lainnya, termasuk lembaga pers kampus.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com