Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Karyawati Dibacok Perampok hingga Hilang Ingatan

Kompas.com - 03/05/2013, 20:45 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Aksi kejahatan kembali terjadi di Jalan Layang Pasoepati, Bandung, Jawa Barat. Kali ini menimpa Ririn Fazrina (20), warga Jalan Sarijadi, Blok 3 No 140, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat.

Dua perampok yang berboncengan ini membacok Ririn dari arah belakang dengan menggunakan pedang samurai, Kamis (2/5/2013) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku yang diduga kuat geng motor menunggangi sepeda motor Suzuki Smash warna silver lalu membacok bagian punggung dan kepala korban sampai menembus otak. Korban pun terkapar bersimbah darah.

Saat ini Ririn dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin di ruangan Kana, kamar nomor 9, dengan kondisi sangat kritis. Korban mengalami luka bacokan di kepala sebelah kiri dan punggung. Akibat luka parah, korban hilang ingatan.

Kakak korban, Sandi Jibril (29), menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, sabetan samurai tersebut menembus otak Ririn dengan kedalaman 7 sentimeter dari kulit kepala. Saluran sel dan jaringan otaknya mati sehingga Ririn harus menjalani operasi yang sangat serius. Proses operasi dilakukan Jumat (3/5/2013) mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB.

"Tadi sudah dioperasi, operasi berlangsung enam jam," kata Sandi saat ditemui Kompas.com di ruang tunggu RS Hasan Sadikin, Bandung, Jumat (3/5/2013) malam.

Sandi mengatakan, adiknya sempat siuman, tetapi sama sekali tidak mengenali kakaknya. Ririn saat ini dalam keadaan hilang ingatan.

"Adik saya tidak mengenali saya, dia (Ririn) hilang ingatan. Semua keluarganya, termasuk ibu dan bapak, juga tidak dikenalinya," kata Sandi dengan sedih.

Sandi menjelaskan, saat itu Ririn pulang kerja di sebuah perusahaan di Jalan Dago Bandung. Ririn pulang melewati Jalan Layang Pasoepati dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah. Saat melewati jalan layang, tiba-tiba dari belakang muncul dua orang menunggangi sepeda motor Suzuki Smash warna silver dan berusaha menjambret tas milik Ririn yang diselendangkan di badannya.

Namun, penjambret gagal merebut tas korban saat kendaraan sedang melaju. Ririn menjerit minta tolong sembari mengencangkan tarikan gasnya. Dua penjambret itu tetap mengejarnya sampai akhirnya mengimbangi laju motor korban. Saat sedang beriringan itulah salah satu perampok yang duduk di belakang menendang bagian belakang motor Ririn. Sontak saja Ririn kehilangan keseimbangan dan terjatuh, kepalanya membentur tembok besar di pinggir jalan tersebut.

"Kata saksi mata yang sedang ada di situ (TKP), adik saya ditendang motornya hingga terjatuh," kata Sandi.

Helm yang dipakai Ririn terlepas karena terbentur keras tembok besar. Dua perampok langsung turun menghampiri korban. Perampok langsung membacoknya dengan samurai tepat di bagian kepala dan punggung korban. Kemudian, pelaku langsung merebut tas milik korban. Setelah itu kedua pelaku langsung kabur. Sandi menyebutkan, dalam tas adiknya terdapat uang tunai Rp 2 juta, KTP, ATM, dan beberapa aksesori lainnya.

Saat kejadian, lanjut Sandi, suasana jalan layang saat itu sepi. Hanya ada beberapa kendaraan yang melintas di kawasan tersebut. "Mereka (pengendara) yang melihat tidak menolong adik saya. Mungkin karena takut melihat pelaku membawa pedang samurai," terangnya.

Salah satu petugas parkir di dekat lokasi kejadian langsung menghampiri korban. Lalu dia menghentikan salah satu mobil sedan yang sedang melaju di jalan layang tersebut untuk diminta bantuan membawa korban ke rumah sakit. Tak lama kemudian polisi datang, sepeda motor korban diamankan Polsekta Sukajadi.

"Adik saya langsung ditolong dan dibawa ke RSHS oleh beberapa orang yang ada di lokasi pada saat itu," katanya.

Sementara polisi belum memberi keterangan terkait kejahatan itu. Menurut warga sekitar, di Jalan Layang Pasoepati memang sering terjadi aksi kejahatan terhadap para pengendara, tak jarang sampai korbannya meninggal. Diduga kuat pelakunya adalah kawanan geng motor. Kurangnya patroli pengamanan polisi membuat para pelaku bermunculan kembali.

"Di jalan itu memang sering kali ada kejahatan, saya meminta polisi meningkatkan kinerjanya. Polisi harus awasi jalan itu, polisi harus sering berpatroli di jalan itu. Bagaimana caranya agar tidak terjadi hal mengerikan seperti ini. Ini saya tujukan untuk kebaikan semuanya agar jangan ada lagi korban di jalan itu," katanya.

Sandi juga berharap kepada polisi agar secepat mungkin menangkap pelakunya. "Mudah-mudahan polisi bisa segera menangkap pelakunya, hukumlah dengan aturan yang berlaku," harapnya.

Sandi dan keluarganya saat ini masih diselimuti kesedihan karena kondisi Ririn yang sangat memprihatinkan. Ririn telah hilang ingatan. Ririn pun harus dioperasi berkali-kali jika operasi pertama belum membuat korban berangsur membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com