JAYAPURA, KOMPAS -
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar I Gde Sumerta Jaya, Kamis, di Jayapura, mengatakan, Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw tengah berada di Sorong untuk mendalami kasus tersebut.
Waterpauw bermaksud mengecek kebenaran informasi yang berkembang seputar insiden itu. Versi polisi, seperti diuraikan Sumerta, peristiwa itu terjadi pukul 01.00. Saat itu, warga menghadang patroli gabungan TNI/Polri. Warga juga menghentikan paksa mobil dan menyerang dengan senjata tajam dan panah. Mobil yang ditumpangi Wakil Kapolres Aimas Komisaris Pinem dirusak. Patroli gabungan itu lalu mundur, tetapi tetap diserang warga. Aparat terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Satu warga terluka. Namun, dari berbagai informasi, diduga ada dua warga tewas.
Lain lagi versi warga. Saman, warga Sorong, menceritakan, di dalam mobil itu ada aparat dari TNI/Polri, ada juga yang memakai baju biasa. Sempat terjadi adu mulut antara pemuda kampung dan penumpang mobil itu. Tiba-tiba seorang penumpang dari mobil itu keluar dan menembak warga.
Akibatnya, dua warga, yaitu Abner Malagawak (22), warga Makbun, dan Thomas Blesia (28), warga Sorong Selatan, tewas. Selain itu, tiga warga lainnya, yaitu Herman Lokben, Andreas Kapisa, dan Salomina Kalaibin, cedera.