Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2013, 08:24 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Calon gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengaku kecewa dengan tindakan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di berbagai daerah yang mencopot sejumlah baliho, spanduk, dan balon udara bergambar dirinya dan pasangannya, Sudijono. Bibit merasa didiskriminasi oleh Panwaslu karena gambar pasangan calon lain tidak dicopot atau diturunkan. "Kenapa hanya gambar saya yang dicopot?" ujar Bibit. 

"Salahku opo sih? Saya bekerja untuk rakyat, kok malah gambar saya saja yang dicopot. Jangan begitulah, biarkan demokrasi berjalan," ujarnya di Kota Magelang, Rabu (1/5/2013) kemarin.

Terkait itu, calon gubernur petahana itu melapor ke Panwaslu dan Panwasda. Selain itu, Bibit pun melontarkan protes karena tindakan itu dinilai tidak adil. "Gambar saya di mana-mana dicopot, sedangkan gambar pasangan lain tidak. Tentu ini tidak baik bagi kehidupan demokrasi ini. Toh nanti juga rakyat yang memilih. Biarkan saja terpasang dan jangan asal copot. Ini tidak adil," tegas Bibit.

Secara terpisah, Ketua Panwaslu Kota Magelang Basmar Perianto Amron memberikan konfirmasi bahwa sejumlah alat peraga kampanye pasangan Bibit-Soedjiono yang diturunkan petugas berada di dalam kawasan zona putih kampanye. "Penurunan balon tersebut memang kami lakukan karena tidak sesuai dengan peraturan, apalagi kawasan alun-alun merupakan tempat larangan untuk pemasangan alat peraga dan atribut kampanye," kata Basmar.

Kepala Satpol PP Kota Magelang Singgih Indri Pranggana menyatakan, pihaknya tidak akan tebang pilih dalam menangani pelanggaran pemasangan alat peraga pilgub. Pihaknya juga komitmen untuk tetap menindak secara tegas pemasangan banner, spanduk, dan sejenisnya bila dipasang di kawasan zona putih. "Kami tidak tebang pilih, seluruhnya yang penempatan di tempat terlarang, seperti tiang listrik, pohon perindang, dan fasilitas publik lainnya selama secara normatif dilarang, maka kami akan mencopotnya karena tidak mungkin pihak penyelenggara akan mencopot sendiri," ujarnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com