Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irwan: Penembakan Kader PNA Bukan karena Narkoba

Kompas.com - 01/05/2013, 21:06 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Polisi dianggap terlalu dini untuk menyatakan motif penembakan Muhammad (35), anggota satgas Partai Nasional Aceh (PNA), oleh Munir dan Khairul Ansari pada Jumat (26/4/2013) lalu terkait kasus narkoba. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Aceh (PNA) Irwan Syah saat dihubungi Kompas.com di Banda Aceh, Rabu (1/5/2013) siang.

Irwansyah menilai, polisi tidak berani mengungkapkan motif yang sebenarnya dalam kasus penembakan kader PNA Pidie. Polisi, menurutnya, malah menggiring kasus ini kriminal biasa.

“Sebenarnya kasus ini bukan karena sabu, tapi ini jelas terkait politik menjelang Pilkada 2014 mendatang, karena korban merupakan salah satu kader terbaik PNA di Kabupaten Pidie," tandas Irwan.

"Sebelum tewas ditembak, Muhammad (35) sudah sering mendapat ancaman dan intimadisi terkait politik," lanjut Irwan.

Dia meminta pihak kepolisian jangan mengesampingkan informasi dari keluarga korban dan pihak lain dalam mengungkap kasus penembakan ini. Aparat harus fair mengungkap kasus ini.

“Seperti keterangan dalam pemberitaan sebelumnya, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo, korban diundang oleh pelaku penembakan Munir dan Khairul untuk pesta sabu. Itu kan jebakan yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya menembak korban," katanya.

Menurut Irwan, PNA telah membentuk tim investigasi untuk diterjunkan ke lapangan mencari bukti-bukti dalam mengungkap motif yang sebenarnya kasus penembakan ini. Nantinya bukti-bukti dan informasi didapat, akan diserahkan langsung ke Mabes Polri. Karena menurut Irwan Syah, Polda Aceh terindikasi tidak berani mengungkapkan kasus ini yang sebenarnya.

“Kasus penembakan ini sengaja digiring oleh polisi terkait narkoba atau kriminal biasa," tandas Irwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com