Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Menyeluruh Angkutan Berbasis Sungai di Kaltim

Kompas.com - 29/04/2013, 18:39 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Terkait tenggelamnya kapal motor (KM) Arinda di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, 17 April lalu, evaluasi menyeluruh angkutan berbasis sungai di provinsi itu harus cepat dilakukan. Insiden pada kapal yang sebenarnya bisa dikurangi dampaknya ini, menggambarkan bahwa angkutan berbasis sungai kurang diperhatikan.

Hal itu dikatakan Hetifah Sjaifudian, Anggota Komisi V DPR dari daerah pemilihan Kaltim . Menurut dia, tenggelamnya kapal, yang bukan disebabkan bertabrakan dengan kapal lain, menunjukkan standar keselamatan diabaikan.

Angkutan transportasi berbasis sungai, menurut Hetifah, kurang diberi perhatian . Apalagi di tingkat kementrian, masih disatukan dengan angkutan darat. Padahal banyak daerah yang masyarakatnya mengandalkan transportasi sungai, karena belum terjangkau jalur darat maupun udara.

Kalau pun ada, kebijakan pemerintah lebih fokus pada pembangunan fisi k seperti dermaga, sedangkan aspek keselamatan perairan hanya sedikit. "Apakah peralatan keselamatan lalu lintas kapal sudah lengkap? Jika belum, perlu dibuat tata cara lalu lintas di sungai," katanya.

Masalah lainnya, adalah disiplin pengemudi kapal dan kelaikan kapal. Penggunaan life jacket belum menjadi budaya seperti pemakaian helm pada pengendara motor. Pengawasan apakah kapal overload muatan atau tidak, juga tidak ada. Pengemudi kapal, lanjut Hetifah, juga memerlukan peningkatan keterampilan seperti pelatihan navigasi.

Pencarian korban KM Arinda sudah dihentikan Sabtu malam lalu, setelah satu korban terakhir yang hilang berhasil ditemukan.T otal korban tewas sebanyak 23 orang, semuanya sudah teridentifikasi. "Korban selamat 21 orang," ujar Hakes, Koordinator Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com