Protes Jalan Berlubang, Sopir Angkudes Tanam Pisang

AMBARAWA, KOMPAS.com - Puluhan awak angkutan perdesaan yang tergabung dalam paguyuban Samba (Salatiga, Banyubiru, Ambarawa), Senin (29/4/2013) menggelar aksi protes menuntut perbaikan jalan raya Ambarawa-Salatiga.

Aksi simbolik penanaman pohon pisang dilakukan pada ruas jalan yang berlubang terparah sepanjang empat kilometer mulai desa Kebumen hingga Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Ketua Samba, Kismaji mengatakan kerusakan jalan Salatiga-Ambarawa terkesan dibiarkan tanpa adanya kejelasan kapan akan diperbaiki. Dalam setahun terakhir ini, kondisi jalan yang banyak berlubang mengakibatkan pendapatan mereka turun drastis. Pasalnya, biaya perbaikan kendaraan membengkak dan waktu tempuh menjadi lebih lama.

"Kami terus merugi karena biaya sering ganti onderdil, ngelas bodi dan yang jelas waktu tempuhnya jadi lama. Belum lagi kekhawatiran kami terhadap keselamatan awak maupun pengguna jalan lain. Seringkali kami harus ngalah dan ekstra hati-hati karena banyak motor yang manuver menghindari lubang jalan," katanya.

Para awak angkutan perdesaan ini menuntut kejelasan jawaban dari Pemerintah Kabupaten Semarang hari ini juga. Jika tidak, mereka mengancam akan melibatkan awak angkutan bus dan paguyuban ojek se Ambarawa dan Banyubiru. "Kami minta kejelasan hari ini juga. Jangan hanya diukur-ukur saja. Kalaua tidak, besok kami sudah siap dengan angkutan bis-bis dan tukang ojek," tegas Kismaji.

Sementara itu, warga Banyubiru, Ayuk (23) mengatakan, kerusakan jalan Ambarawa-Banyubiru ini sudah banyak membawa korban baik luka ringan, berat hingga meninggal dunia. "Gak kehitung berapa motor yang terjatuh mas. Biasanya malam hari karena kurangnya penerangan. Kemarin ada truk terguling di Tegaron. Bahkan, belum lama ini senggolan motor dengan bis mengakibatkan pengendara motor tewas," ungkap Ayuk.

Pantauan Kompas.com, hingga siang ini masih berlangsung pertemuan antara awak angkutan, dinas perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di Langentirto, Banyubiru.