CIREBON, KOMPAS.com — Kerusakan jalan dan kemacetan lalu lintas dirasakan bisa melumpuhkan perekonomian warga. Waktu tempuh pengiriman barang menjadi lebih lama, dan biaya pengiriman jatuhnya lebih mahal.
Pengemudi truk yang biasa mengirimkan barang dari Surabaya ke Jakarta, Khatib, Jumat (26/4/2013), menuturkan, lima tahun lalu, dengan waktu tempuh 24 jam, barang sudah bisa dibongkar. Sekarang, bisa hampir dua kali 24 jam. "Jalannya rusak, kendaraan yang lewat lebih banyak dan rapat. Lalu lintas padat," tuturnya.
Saat ini risiko di jalan semakin bertambah. Selain ban kempis, pengemudi juga dihadapkan pada persoalan jalan rusak.
"Bagian dari kendaraan juga lebih mudah rusak karena jalan buruk, seperti ban mudah halus karena banyak ngerem. Sementara as roda lebih mudah patah karena jalan berlubang dan bergelombang," papar Khatib.
Yang jelas terasa, kapasitas dan lebar jalan tidak banyak berubah, tetapi volume kendaraan terus bertambah. Akibatnya jalan juga semakin mudah rusak apalagi berat muatan barang melebihi kapasitas normal.
Kerusakan jalan terlihat parah di wilayah Tuban, sebagian Rembang dan Pati Jawa Tengah. Rata-rata jalan bergelombang atau berlubang. Bahkan, saat hujan, lubang jalan menjadi kubangan yang menyulitkan pengendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.