Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Solar, Sopir Truk Hindari Anarkis

Kompas.com - 24/04/2013, 12:23 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Para sopir dan kernet truk di Padang masih mengendalikan diri dan tidak anarkis, saat menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi damai di salah satu stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di kota itu.

"Saat kami demo di SPBU milik Pertamina di kawasan Mata Air Padang masih dapat menahan diri, meski gesekan kecil tetap terhindari karena para supir sudah berhari-hari antre dengan ketidakpastian dapat solar," kata Burhanuddin, mewakili puluhan supir truk saat mengadukan nasib mereka di DPRD Sumbar, Rabu (24/4/2013).

Ia mengakui, dalam demo itu para supir dan kernet hampir terpancing anarkis namun dapat diredam, sehingga suasana dapat kembali pada demonstrasi damai.

Menurut Burhanuddin, para supir yang menggelar demo sebelumnya telah antre untuk membeli solar di SPBU milik Pertamina itu sejak enam hari, dan saat sampai di antrean justru pembelian dibatasi hanya bisa Rp 200.000.

"Sudah antre berhari-hari, pembelian solar juga dibatasi. Hal itu yang sempat memancing anarkis, namun para supir dapat menyadari kalau menuntut hak harus dengan cara damai," tambahnya.

"Bahkan sebelumnya para sopir berencana menghentikan truk-truk tanki Pertamina yang membawa BBM di daerah Batang Kajai, dari arah depot pengisian di Bungus Padang," katanya.

Namun rencana itu batal dilaksanakan, karena tidak akan menyelesaikan masalah antrean panjang truk di SPBU, katanya.

Sementara itu Ketua Koperasi Angkutan Barang Pelabuhan Teluk Bayur, Syafrizal, mengatakan, aksi demo dilakukan para sopir karena telah lelah antre hingga enam hari di SPBU.

Sebenarnya sopir tidak ingin melakukan demo, tapi karena melihat antrean tidak teratasi juga, sehingga muncul spontanitas para supir dan kenrnet untuk mengadukan hal itu ke DPRD Sumbar.

Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com