Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Feri Ancam Mogok Beroperasi

Kompas.com - 24/04/2013, 11:18 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seluruh angkutan feri di Indonesia akan berhenti beroperasi jika kelangkaan solar tak diatasi. Akibat solar sulit didapat oleh kendaraan darat, terjadi penurunan penyeberangan.

Demikian dikemukakan Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan Bambang Harjo, kepada Kompas, Rabu (24/4/2013).

"Beberapa hari terakhir tingkat keterisian penumpang di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni turun 15 persen. Jika pasokan solar bersubsidi tidak ditambah, pergerakan truk dan bus pasti jauh berkurang," kata Bambang Harjo.

Setiap tahun jalur Merak-Bakauheni dilintasi 25.000-26.000 orang per hari dan menyeberangkan rata-rata 4.500 kendaraan bermotor. Dari 4.500 kendaraan bermotor itu, sekitar 7 persen  adalah kendaraan pribadi pengonsumsi Premium. Bus tercatat 4 persen, sedangkan truk 20 persen.

"Untuk feri, operasional banyak terbantu oleh truk-truk dan bus-bus yang menyeberang. Kebanyakan juga pelanggan feri  sejak puluhan tahun silam. Hubungan feri dan bus atau truk saling membantu," kata Bambang Harjo.

Kelangkaan solar bersubsidi di Jawa Timur, kata Bambang Harjo, juga menyurutkan volume kendaraan truk dan bus yang menyeberang dari Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali). "Jika penurunan jumlah kendaraan yang melintas terus terjadi, kami mogok berlayar," katanya.

Ditemui di Surabaya, Minggu (21/4/2013), Ketua DPD Organda Jawa Timur HB Mustofa, mengakui adanya kelangkaan solar bersubsidi. "Beberapa bus saya memang berhenti beroperasi karena tidak ada solar," ujarnya.

Mustofa menegaskan, para pengusaha bus tampaknya tidak akan mogok beroperasi. "Sebelum menggelar aksi mogok kan sudah tidak beroperasi karena memang tidak ada bahan bakar. Tanpa direncanakan kami akan stop beroperasi," tuturnya.

Khusus mengenai pasokan solar bersubsidi untuk feri, kata Bambang Harjo, sejauh ini belum ada masalah. Hari Senin ini pasokan solar masih tersedia. "Namun, entah besok (hari ini), kan tidak ada jaminan pasti,"  ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com