PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Pemerintah pusat sebaiknya mendelegasikan kepada pemerintah daerah, untuk memperbanyak lembar ujian nasional (UN). Jika proses mencetak dilakukan di daerah-daerah, kisruh distribusi lembar UN seperti saat ini diharapkan dapat diminimalkan.
Guru Besar Program Magister Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Pascasarjana Universitas Palangkaraya, Norsanie Darlan, di Palangkaraya, Senin (22/4/2013), mengatakan, lembar UN saat ini dicetak di kota-kota besar di Jawa. Padahal, lembar itu harus didistribusikan ke daerah-daerah.
Termasuk di antaranya adalah daerah-daerah yang jauh seperti Kalimantan Tengah. Bagaimana caranya mengirimkan lembar tanpa hambatan? "Pencetakan soal jangan dimonopoli perusahaan-perusahaan di Jawa," tuturnya.
Norsanie menambahkan, daya jangkau sarana transportasi pengangkut soal yakni pesawat Hercules memang mampu mencapai wilayah yang jauh, tetapi belum tentu sesuai dengan ukuran bandar udara tujuan. Pesawat Hercules tentu tak bisa mendarat di kabupaten-kabupaten yang terpencil.
"Di provinsi tertentu, saya mendengar persoalan distribusi menyebabkan ada sekolah yang mengadakan UN pada pukul 14.00. Konsentrasi peserta UN dikhawatirkan berkurang," katanya.
Para pelajar belum tentu membawa bekal atau uang untuk makan siang. Pihak sekolah juga tak menyediakan makanan. Menurut Norsanie, pencegahan kendala distribusi juga bisa dilakukan jika ujian diadakan pemerintah provinsi atau pihak sekolah. Lagi pula, saat ini berlaku sistem desentralisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.