YOGYAKARTA, KOMPAS
Kepala Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Yogyakarta Bagus Heru Purnomo, Jumat, di Yogyakarta, menuturkan, pada Rabu (17/4) sore petugas BBPOM mendatangi Pasar Argosari, Wonosari, tempat di mana mi berformalin didrop dari Magelang, tetapi belum ditemukan. Keesokan harinya, Kamis dini hari, pasar tersebut didatangi lagi dan ditemukan 2 kuintal mi di tempat seorang pengepul.
Temuan mi itu lalu diuji menggunakan alat pendeteksi dan ternyata positif mengandung formalin. Tak puas dengan temuan itu, petugas kembali menelusuri kios-kios lain dan ditemukan lagi 2 kuintal mi.
Kepada petugas, pengepul mi berformalin mengaku mendapat kiriman dari dua distributor. Kedua distributor itu mengambil dari Pasar Gotong Royong, Magelang. Harga mi berformalin Rp 5.500 per kg, sedangkan harga mi tak berformalin Rp 7.000 per kg.
Jumat dini hari Disperindagkop DIY bersama Polrestabes Yogyakarta juga menemukan 4,76 kuintal mi berformalin di pabrik mi Sarijaya di Patangpuluhan, Wirobrajan. ”Begitu pabrik selesai berproduksi, kami langsung menunjukkan surat pemeriksaan dan menemukan 4,76 kuintal mi berformalin,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen Disperindagkop DIY Sumiyanto.