Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dieng Masih Trauma

Kompas.com - 20/04/2013, 03:25 WIB

Banjarnegara, Kompas - Ribuan warga dari sejumlah dusun di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengungsi menyusul gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng, Jumat (19/4) malam. Sejumlah bangunan dilaporkan rusak. Tidak ada korban jiwa.

Para pengungsi tersebut masih trauma akibat guncangan gempa berkekuatan 4,8 skala Richter (SR) yang melanda Dataran Tinggi Dieng. Suharto, warga Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, mengatakan, ia bersama ratusan warga sekitar masih trauma.

”Saya mengungsi ke SD Negeri 4 Batur. Lebih banyak pengungsi ke balai Kecamatan Batur,” ujarnya.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, gempa bumi terekam di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng sejak pukul 18.58. Sejak pukul 19.00-20.03 terekam 160 kali gempa dan terasa hampir di seluruh wilayah Dataran Tinggi Dieng dengan Skala MMI III-V.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani menyatakan, pusat gempa berada di 7,29 derajat Lintang Selatan dan 109,88 derajat Bujur Timur atau 11 kilometer barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini termasuk gempa tektonik dan diperkirakan pusatnya berada di Desa Tanji Gugur, Kecamatan Bawang. Getaran gempa terasa di Banjarnagera, Wonosobo, Batang, dengan durasi 5-30 detik per gempa.

Jalur ditutup

Terkait hal itu, PVMBG telah menginstruksikan penutupan sementara jalur yang mendekat ke Kawah Timbang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, baik jalan desa maupun jalan antarkabupaten. Penutupan itu dilakukan hingga ada pengukuran gas oleh Tim Tanggap Darurat PVMBG dan dinyatakan tidak terdapat gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan.

Staf petugas PVMBG di Dieng, Cahya Patria, mengatakan, pihaknya telah menutup jalan dari kawasan wisata Dieng atau Wonosobo menuju Kecamatan Batur karena dikhawatirkan menjadi jalur aliran gas beracun. ”Kondisi saat ini hujan deras. Diduga, gas beracun aktif sehingga kami mengamankan jalur-jalur berbahaya seperti di lembah Kali Sat,” tuturnya.

Sementara itu, memasuki masa peralihan dari musim hujan ke kemarau diperkirakan angin puting beliung dan petir rawan melanda sejumlah wilayah di pantai utara Tegal, Jateng. Masyarakat diimbau mewaspadai kemungkinan bencana tersebut.

Hal itu diingatkan prakirawan pada Stasiun Meteorologi Tegal, Laylya Isnaini, Jumat. Menurut dia, saat ini merupakan masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. (GRE/WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com