Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Private Center RS Wahidin Makassar Kebakaran

Kompas.com - 20/04/2013, 02:20 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Rumah Sakit Wahidin Sudirohuso di Jalan Perintis Kemerdekaan Kilometer 11, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sabtu (20/4/2013) dini hari dilalap si jago merah. Api menjalar di lantai enam gedung Private Center yang cepat membesar. Pasien diungsikan ke gedung utama rumah sakit yang berlokasi di seberang jalan.

Armada pemadam kebakaran yang tiba setengah jam setelah mendapat laporan, segera turun di lokasi kejadian dan memadamkan api. Beruntung, api yang berkobar di lantai enam berhasil dikuasai sebelum sempat menjalar ke lantai lainnya.

Kepala Pemadam Kebakaran Makassar, Imran Samad, yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki sumber api. Ia menerima laporan dari pihak keamanan rumah sakit, Sabtu (20/4/2013) sekitar pukul 12.25 Wita. Sembilan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani insiden ini.

Salah satu suster di Private Care Center yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, saat kejadian dia sedang bertugas dan pertama kali melihat api dari lantai enam. Ia melihatnya dari salah satu kamar pasien saat menggelar kontrol rutin. "Saya lihat seperti percikan api. Kemudian saya memberitahukan segera petugas keamanan. Security pun langsung telepon pemadam," ujarnya.

Kebakaran terjadi di ruang keuangan dan ruang humas di lantai enam. Polisi belum bisa berkomentar soal penyebab kebakaran serta titik pertama munculnya api. "Masih kami selidiki," kata salah seorang aparat kepolisian di tempat kejadian yang melakukan pengamanan.

Akibat kebakaran tersebut, pasien dan keluarga sempat panik. Puluhan orang yang menghuni gedung Private Center langsung diungsikan ke gedung utama yang tak jauh dari lokasi.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, wartawan sempat kesulitan melakukan peliputan. Bahkan, Direktur Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo, Abdul Kadir, meminta kejadian ini tidak diberitakan. "Tidak usahlah diberitakan, ini kan masih dalam penanganan," singkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com