Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2013, 14:22 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kendari ternyata salah mengidentifikasi pelaku pembunuhan tiga orang di di Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kendari, Sulawesi Tenggara. Seperti yang diberitakan sebelumnya, terjadi pembunuhan tiga orang keluarga yakni pasangan Labojo Basri (60), Haslia (59) dan cucunya, Faisal (7) pukul 14.30 Wita, Selasa (16/4/2013).

Semula polisi menyebut, Wahyudin yang merupakan anak pasangan Labojo Basri dan Aslia, dan ayah kandung Faisal sebagai pelaku pembunuhan tersebut.  Namun ternyata, informasi yang dihimpun polisi keliru. Pasalnya, kesaksian yang dikumpulkan datang dari Husein, anak Basri, yang belakangan diketahui mengalami kelainan jiwa.

"Kemarin polisi baru mendapatkan keterangan dari Husein yang merupakan anak korban, ternyata Husein itu pernah mengidap kelainan jiwa dan sempat dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak empat kali," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Kendari, Ajun Komisaris Polisi (AKP), Rofiqoh di kantornya, Rabu (17/4/2013).

Rofiqoh lalu menerangkan, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan tersebut di di pelabuhan penyeberangan Wawonii, Jalan Sultan Hasanuddin, Kendari, sekitar pukul 00.30 Wita. "Kami menangkap pelaku sementara tidur di atas kapal Pelabuhan Wawonii. Rencananya besok pagi, pelaku akan menuju Bungku, Sulawesi Tengah," ungkap Rofiqoh.

Menurut Rofiqoh, pelaku bernama Imsak Abdul Samad (23) tak lain adalah keponakan korban, Labojo Basri. "Kami menelusuri jejak pelaku dengan cara merunut mulai dari TKP, sambil berjalan kaki. Pas di Jalan Bunga Dahlia, ada warga yang melihat seorang laki berlumuran darah dan jalannya pincang, lalu kami sisir hingga ke Puskesmas benu-benua.

Pelaku, kata Rofiqoh, singgah di puskesmas untuk mengobati lukanya. Pengakuan salah seorang perawat, pelaku dikenal karena ibunya pernah menjadi bidan di puskesmas tersebut. "Bahkan perawat sempat memberikan uang sebesar Rp 50.000 kepada pelaku dengan alasan untuk membayar tiket kapal menuju ke Bungku, Sulten. Lalu kami menuju ke Pelabuhan Wawonii," terang Rofikah.

Lebih lanjut, Rofikah menambahkan, berdasarkan keterangan tersangka, ia tega menghabisi tiga nyawa keluarganya akibat tersinggung dengan perkataan korban Aslia (59). "Pelaku mengaku tidak terima dengan ucapan tantenya yang menyuruh membeli indomie dengan uang Rp 5.000, padahal menurut pelaku di dalam rumah itu ada makanan. Lalu tersangka langsung naik pitam dan mengambil pisau dapur kemudian menikam satu persatu korban," tandas Rofikah.

Sebelumnya diberitakan, warga Kendari dihebohkan dengan kasus pembunuhan tiga orang keluarga yakni pasangan Labojo Basri (60), Haslia (59) dan cucunya, Faisal (7) pukul 14.30 Wita, Selasa (16/4/2013). Pembunuhan itu terjadi di jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com