Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2013, 21:17 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kendari masih memeriksa Wahyudin yang diduga pelaku pembunuhan terhadap kedua orangtuanya, La Hajo Basri (60) dan Aslia (59), serta anak kandung Wahyudin sendiri, Faisal (10).

Pembunuhan terjadi di rumah pelaku di Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kendari, Sulawesi Tenggara. Pelaku membunuh ibunya, Aslia, di ruang tengah. Setelah itu, ia membunuh ayahnya, La Hajo Basri, di depan kamar tidurnya. Tak hanya itu, pelaku juga diduga menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri. Setelah dibunuh, jasad anaknya yang masih berumur 10 tahun disimpan di dalam lemari dapur.

Polisi awalnya hanya mengetahui dua korban pembunuhan. Namun, saat mayat ibunya hendak disimpan dalam kantung jenazah, polisi melihat darah bercucuran dekat lemari dapur. Saat dibuka, terlihat sekujur tubuh anak kecil bersimbah darah serta sudah tak bernyawa lagi.

Pelaku dibekuk polisi saat bersembunyi di dalam Masjid Al Ansar, belakang rumah korban, di Jalan Bunga Kamboja sekitar pukul 16.00 Wita.

"informasi dari warga sekitar, W bersembunyi di dalam masjid setelah diduga menghabisi nyawa kedua orangtuanya dan anak kandungnya sendiri," terang Kepala bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Abdul Karim Samandi, Selasa (16/4/2013).

Menurutnya, pelaku masih dalam tahap pemeriksaan untuk mengetahui motif pembunuhan tersebut.

"Belum ada penahanan, jadi dimintai keterangan dulu apakah benar dia yang melakukan pembunuhan itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahyudin diduga menghabisi nyawa kedua orangtuanya, La Hajo Basri dan Aslia, serta anak kandung Wahyudin sendiri, Faisal (10). Pembunuhan yang dilakukan pria ini terjadi di rumahnya di Jalan Bunga Kamboja, Nomor 65 A, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com