Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pemilik Lahan Bakar Mobil Perusahaan Sawit

Kompas.com - 15/04/2013, 19:52 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Ratusan massa dari Forum Persatuan Pemilik Lahan Sawit, Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara membakar mobil milik perusahaan sawit PT Damai Jaya Lestari. Warga membakar mobil karena kesal perusahaan tersebut dianggap tak serius menyelesaikan masalah bagi hasil antara PT Damai Jaya Lestari dengan warga pemilik lahan.

Menurut warga, aksi ini juga dipicu ketersinggungan warga ketika mendenganr jawaban salah satu karyawan perusahaan tersebut melalui Handy Talky (HT). Menurut Nuzul, kordinator aksi, masyarakat hanya meminta keseriusan pihak perusahaan untuk memberikan bagi hasil secara adil kepada warga pemilik lahan.

"Warga kan mendesak sama pihak perusahaan agar bagi hasil itu adil karena warga juga butuh makan. Eh, ternyata kita dengar lewat radio HT security salah satu karyawan bilang, suruh saja itu warga makan itu mobil. Nah, sontak warga tersinggung dan melakukan aksi pembakaran terhadap mobil tersebut. Ini terjadi di wilayah afdeling 6 lokasi perkebunan kepala sawit milik perusahaan sawit PT Damai Jaya Lestari," ungkapnya, Senin (15/04/2013).

Menurutnya, aksi yang dilakukan warga di lokasi perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Watubangga dan Tangketada tersebut samata-mata hanya ingin memperjuangkan hak dari masyarakat.

"Kita sudah lelah dijanjikan oleh pihak perusahaan. Mulai dari bulan pertama 2013 hingga saat ini tidak terealisasi untuk merevisi MoU masalah bagi hasil," tandasnya.

Dia menyebutkan, dalam Memorandum of Understanding (MoU), disebutkan bagi hasil untuk pemilik lahan 40 persen dan perusahaan 60 persen. Namun 40 persen untuk pemilik lahan harus dibagi lagi, yakni 70 persen kembali ke perusahaan dan 30 persen untuk pemilik lahan.

"Ini yang harus diubah," tegasnya.

Gerakan yang dilakukan oleh warga pemilik lahan ini sendiri berasal dari tiga kecamatan di Kolaka, yaitu Kecamatan Polinggona, Watubangga dan Tangketada.

"ini kami mendapat dukungan dari para kepala desa yang ada dan gerakan ini murni untuk menuntut hak warga di perusahaan sawit tersebut. Massa pasti berani bakar mobil sebab sudah emosi. Dan kalau belum ada kejelasan dari pihak perusahaan, nanti kami gerakkan massa lebih besar lagi," tegasnya.

Para warga sendiri menuntut tiga hal kepada pihak perusahaan. Tuntutan pertama adalah merevisi MoU yang telah dibuat oleh perusahaan sebab merugikan dan membodohi warga. Tuntutan kedua meningkatkan bagi hasil dari perjanjian sebelumnya serta; yang terakhir adanya transparansi hasil pengolahan sawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com