Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Merasa Diikuti Intel

Kompas.com - 14/04/2013, 16:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yakin bahwa ada aparat intelijen yang mengikuti setiap kegiatannya ketika mengurus partai. Hal itu ia rasakan saat menghadiri acara deklarasi pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013).

"Dia ditugasi ngintel, dengarkan saya pidato. Nanti semenit saja, pidato saya sudah masuk ke pucuk pimpinan republik ini. Pasti! Enggak apa-apa, biar. Saya begini supaya dia mengerti, kamu tuh mimpin mesti ngono (begitu). Tapi saya antikekerasan, saya tidak suka kebohongan," kata Megawati.

Megawati lalu menyinggung konsep Trisaksi yang diajarkan presiden pertama RI Soekarno, yakni kedaulatan secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya. Menurut Megawati, saat ini konsep tersebut tidak tercapai.

"Sekarang daging impor, bawang impor, garam impor, buah impor, beras impor, kedelai impor. Apalagi yang diimpor?" tanya Megawati kepada puluhan ribu kader PDI-P yang hadir.

Megawati juga menyebut masih ada aparat negara yang digunakan untuk pemenangan suatu pasangan dalam pemilihan kepala daerah. Laporan yang dia terima, aparat seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) ikut memengaruhi masyarakat untuk memilih suatu pasangan.

"Jangan rakyat ditakut-takutin hanya karena namamu Babinsa. Tidak bisa kamu takut-takutin rakyat Indonesia lagi karena kamu pun rakyat Indonesia. Makanmu dari rakyat Indonesia. Jangan mau disuruh-suruh hanya untuk memenangkan seseorang. Saya tidak pernah ketika presiden mempergunakan Babinsa untuk kekuasaan saya. Mulai hari ini, saya akan katakan itu terus-menerus. Saya dapat laporan, hal-hal seperti itu mulai dilakukan. Saya tidak senang hal-hal seperti itu dilakukan di Jateng," kata Megawati.

Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Tengah menetapkan tiga pasang calon kepala daerah dalam Pilgub Jateng 2013. Selain Ganjar dan Heru yang dicalonkan oleh PDI-P, pasangan lainnya adalah Bibit Waluyo- Sugiono Sastroatmodjo yang diusung PAN, Golkar, dan Partai Demokrat serta Hadi Prabowo-Don Murdono yang diajukan Gerindra, PKS, PPP, Hanura, PKNU dan PKB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

    Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

    Nasional
    Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

    Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

    Nasional
    Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

    Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

    Nasional
    Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

    Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

    Nasional
    Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

    Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

    Nasional
    Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

    Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

    Nasional
    Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

    Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com